Mohon tunggu...
Niko Nababan
Niko Nababan Mohon Tunggu... Guru - Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Temukan saya di: http://nikonababan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Talang Pilu

20 Desember 2019   14:26 Diperbarui: 20 Desember 2019   14:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku benci keadaan. Sekumpulan narasi yang dirangkai oleh para tuan. Tanpa ada penjelasan dijamahnya aku pada sekujur badan, tanpa ada kesepakatan dibekapnya mulutku dalam kebisuan. Sungguh memalukan, tersadar tanpa ada sehelai penutup badan.

Ratu pilu terus bersuara, meronta-ronta, menanti kebebasan tak bersyarat. 

"Tenanglah," pintaku.

"Tinggal di tubuh ini saja sudah terasa sesak."

"Membebaskanmu?" 

"Mati sajalah aku."

Bersabarlah pilu, yang meradang dari segala penjuru tubuh. Jangan matikan badan di atas tanah yang penuh dengan imbalan.

Bersabarlah pilu, hingga kau siap untuk kusadur. Kulebarkan talang-talang di badan, agar tak usil
tuan-tuan.

Palembang, 20 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun