"Dimana aku dapat menemuimu waktu ?"
Di bahuku terlalu banyak beban kutumpu
Aku ingin memelukmu sebentar saja senja
Aku ingin merasakan kehangatan yang nyata
Pikiranku terus berlayar dan pergi
Memburu ombak yang usil dengan narasiku
Narasi yang kuukir di atas pasir
"Narasi apa yang kau lihat ? Â Kebahagiaan ? Â Ketulusan?"
Kau mungkin saja membunuhku
Narasiku selalu saja mencurangi akal sehatmu
Kau yang di awal berambisi
Melucuti hidupku
Menghias wajah lusuhku
Menutup cacat tubuhku
Serta menebar harum kenanga pada namaku
Narasi impian
Narasi kebohongan
Narasi angan-angan
Mengisi ruang kosong di badan
"Narasi apa yang kau lihat ? Â Kebahagiaan ? Â Ketulusan ?"
Ketika aku berteriak
"Apakah sakitku dapat kaurasakan ?"
Ketika aku meniadakan kata
"Apakah mereka dapat kaucerna ?"
Kau selalu menaikan tanya
Seolah aku baik-baik saja
Aku ingin pergi
Berlibur dan tak ingin lagi bermimpi
Aku ingin memeluk senja
Merasakan kehangatannya yang nyata
"Dimana aku dapat menemuimu waktu ?"
Aku ingin pamit pada sudut pandangmu
Aku ingin memeluk senja
Merasakan kehadiran Sang Pencipta
Palembang
2/6/19