Mohon tunggu...
Georgius JendoyoPutro momi
Georgius JendoyoPutro momi Mohon Tunggu... Penulis - pelajar/mahasiswa

saya berasal dari keluarga yang sederhana, motivasi saya untuk bergabung dikompasiana adalah saya ingin menjadi seorang penulis yang bertanggung jawab di masa yang akan datang. hobi saya adalah badminton dan volly ball. semoga dengan adanya akun kompasiana ini saya bisa tuangkan tulisan saya semenarik mungkin .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku dan Keluaga yang Sederhana

5 Agustus 2022   01:18 Diperbarui: 5 Agustus 2022   01:40 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengertian keluarga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ibu dan bapak beserta anak-anaknya: seisi rumah. Keluarga menurut ajaran Gereja dan terutama dalam dokumen Konsili Vatikan II adalah ikatan antara orang-orang yang berusaha supaya cinta makin hari makin menghangatkan. Fungsi kelurga pada umumnya adalah membentuk kepribadian anak. Dalam keluaga anak dididik dan orangtua memberikan nilai-nilai (ajaran-ajaran) yang berguna dan anak menerima nilai-nilai yang diwariskan oleh orangtuanya demi perkembangan dirinya. Perkembangan kepribadian anak tidak dapat dipisahkan dari keadaan keluarga. Keluarga adalah tempat pertama anak bertumbuh dan berkembang.

Keluarga adalah satu kesatuan yang utuh sehingga setiap anggota keluarga tidak dapat berjalan sendiri sesuai dengan keinginannya masing-masing. Orangtua hendaknya jangan lebih mementingkan kepentingan pribadi dan memaksakan kehendaknya untuk dilakukan anaknya tanpa melihat kemampuan anaknya. Demikian sebaliknya dengan seorang anak, janganlah melakukan sesuatu hal berdasarkan keinginan, selera, atau apa yang menyenangkan bagi dirinya.Orangtua harus tahu kemampuan anaknya dan sebaliknya anak juga harus mengerti yang diinginkan orangtua terhadap dirinya. Dalam mewujudkan suatu kerja sama yang baik di antara kita, sikap saling mengerti, seperasaan atau sehati sangat dibutuhkan.

Membangun keluarga yang harmonis memerlukan sikap saling mencintai antara semua anggota keluarga. Sikap saling mencintai adalah dasar dalam hidup bersama anggota keluarga. Dengan sikap saling mencintai, setiap anggota keluarga akan saling menghargai satu sama lain. Selain itu, sikap saling mencintai juga akan terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dalam keluarga. Jika keluarga hidup saling mencintai satu sama lain maka keharmonisan kehidupan keluarga akan terjalin dengan baik.

Jika orang tua tidak mampu berkomunikasi dengan anggota keluarganya dengan baik, maka suasana yang tercipta dalam keluarga mereka tidak akan harmonis. Kekacauanlah yang akan terjadi di dalam keluarga mereka. Anak-anak dalam keluarga akan merasa ada rasa segan atau bahkan merasa ketakutan terhadap orang tua mereka. Bisa jadi mereka tidak berani berbicara kepada orang tuanya. Dan begitu juga sebaliknya, jika seorang anak tidak mampu berkomunikasi dengan orang tua atau anggota keluarga lain maka kekacauanlah yang akan terjadi di dalam keluarga mereka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun