Mohon tunggu...
Annisa Rahmatia
Annisa Rahmatia Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi.

an ordinary student, daughter, and teleporter. Beware, I can be anywhere (as long as I got money to travel).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengintip Literasi Media Generasi Z

7 Oktober 2019   22:19 Diperbarui: 7 Oktober 2019   22:28 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://cannabislifenetwork.com
https://cannabislifenetwork.com
Pada tulisan ini, saya mencoba untuk 'mengintip' kemampuan orang-orang dari Generasi Z dalam menghadapi berita hoax. Saya mencoba menelisik lebih dalam tentang literasi media yang mereka miliki.

Literasi media adalah kemampuan untuk menganalisis, mengolah, dan melakukan verifikasi terhadap informasi yang diterima dari media tertentu. Dalam hal ini, literasi media sangat penting untuk dimiliki oleh generasi Z sebagai mayoritas pengakses informasi. 

Seiring dengan banyaknya gempuran informasi di era media baru, generasi Z dituntut untuk memiliki kemampuan literasi agar dapat menyaring informasi yang kredibel.

 

Hasil 'Intipan' Saya pada Generasi Z

Untuk menjawab rasa penasaran saya, saya telah melakukan penelitian terhadap 15 anak dari Generasi Z. Saya mencoba melihat kemampuan mereka dalam mendeteksi dan melakukan filter terhadap berita yang mereka terima.

hasil survey
hasil survey
Mayoritas responden berusia 19 hingga 20 tahun. 53,3% dari keseluruhan responden sangat sering mengakses informasi melalui media online. Media dalam jaringan memang menjadi media yang paling banyak diakses oleh Generasi Z. 

hasil survey
hasil survey
Sementara, keseluruhan mereka pernah menemukan berita hoax di media daring yang mereka akses. 

Kebanyakan hoax yang mereka temui memiliki judul yang provokatif dan cenderung clickbait. Hal ini senada dengan banyaknya broadcast message atau posting di Facebook atau WhatsApp yang banyak beredar. Pada tahun 2018, Kemenkominfo mencatat terdapat 733 konten hoax yang terdapat dalam WhatsApp.

hasil survey
hasil survey
Akan tetapi, 10 dari 15 anak yang saya teliti mengaku pernah tertipu berita hoax. Berita bohong yang tersebar bermacam-macam, umumnya mengenai kesehatan dan politik. Berita tersebut biasanya tersebar di antara grup WhatsApp keluarga atau website yang tidak jelas kebenarannya (tidak ada Pedoman Media Siber, tidak tercantum di domain big data, dll).

Untuk menghindarkan diri dari berita hoax, 15 anak yang saya teliti mengaku sudah memiliki cara sendiri untuk itu. Umumnya, mereka akan mencari berita lain dengan topik serupa di internet. Beberapa di antara mereka juga mengaku melihat sumber penulisan berita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun