Mohon tunggu...
Annisa Rahmatia
Annisa Rahmatia Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi.

an ordinary student, daughter, and teleporter. Beware, I can be anywhere (as long as I got money to travel).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengintip Literasi Media Generasi Z

7 Oktober 2019   22:19 Diperbarui: 7 Oktober 2019   22:28 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konten hoax yang disebarkan tidak lain adalah untukk menimbulkan keresahan di masyarakat dengan menyebarkan berbagai prasangka negatif.

Berita bohong yang tersebar di Indonesia beragam jenisnya. Kabar palsu yang banyak tersebar melalui media sosial itu biasanya berbicara tentang kesehatan, politik, kriminal, sentimen terhadap agama atau kelompok tertentu, atau bahkan bencana alam. Menurut Menkominfo, hoax tersebut paling banyak disebarkan melalui media sosial Facebook (81,25%), WhatsApp (56,55%), dan Instagram (29,48%). 

Salah satu contoh hoax yang pernah menggemparkan masyarakat adalah tentang tanda-tanda kebangktitan Partai Komunis Indonesia (PKI). 

kominfo
kominfo
Berita ini disebarkan melalui facebook pada Februari 2018, dilatar belakangi oleh seorang ustadz yang mengalami pemukulan. Padahal, setelah ditelusuri, pelaku pemukulan ternyata adalah OGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa). Isu ini diterbitkan ketika kondisi politik Indonesia sedang memanas karena Pilkada serentak 2018. 

Pada April 2019, jumlah hoax yang tersebar bisa mencapai 486 hoax. Hal ini bertepatan dengan dilaksanakannya Pemilihan Umum Presiden dan Calon Legislatif di Indonesia. 

https://www.merdeka.com
https://www.merdeka.com
Sejak Agustus 2018 hingga April 2018, jumlah hoax yang terbit di internet jumlahnya mencapai 1.731 hoax. Momentum politik masih menjadi saat yang tepat bagi penyebar hoax untuk melakukan aksi mereka. Terlebih, pada saat pemilihan umum, jutaan perhatian pengguna internet terpusat perhatiannya pada pemberitaan mengenai pemilu.

Tidak bisa dipungkiri, pengguna internet Indonesia masih rentan tertipu hoax. Menurut data dari DailySocial.id, 44,19% masyarakat Indonesia rentan tertipu hoax. Hal ini lantaran disebabkan oleh kurangnya kemampuan masyarakat Indonesia dalam mendeteksi berita hoax. 

www.199it.com
www.199it.com
Seiring dengan banyaknya jumlah pengakses internet dan informasi di Indonesia, bagi saya, adalah wajib hukumnya bagi masyarakat di Indonesia untuk mampu mengetahui apakah berita yang mereka konsumsi sehari-hari adalah hoax atau bukan.

Pentingnya Literasi Media

https://cannabislifenetwork.com
https://cannabislifenetwork.com
Pengguna internet di Indonesia pada Mei 2019 jumlahnya mencapai 171 juta jiwa dari 264 juta jiwa penduduk Indonesia. Angka ini meningkat sebanyak 10,12% dari tahun 2018. 

Mayoritas pengguna internet merupakan mereka yang berusia 15 hingga 19 tahun, atau termasuk ke dalam Generasi Z. Generasi Z adalah orang-orang yang lahir dalam rentang tahun 1995 hingga 2010. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun