Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Perilaku Kecanduan Gawai di KRL

4 November 2018   18:26 Diperbarui: 4 November 2018   19:24 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gawai sudah jadi bagian tak terpisahkan bagi warga kota. Foto: Warta Kota - Tribunnews.com

Orang bisa berjam-jam main game itu bahkan hingga lupa waktu. Mungkin karena saking asyiknya atau tidak mau kalah dari teman-temannya, banyak yang tidak berhenti main game bahkan saat sedang berdiri di gerbong KRL.

Penumpang KRL asyik bermain game di tengah kepadatan. Foto: @genturtama.
Penumpang KRL asyik bermain game di tengah kepadatan. Foto: @genturtama.
Bertransaksi Belanja Daring.

Aneka diskon dan promo yang ditawarkan oleh situs-situs belanja online atau dalam jaringan (daring) memang sangat menggoda. Terlebih lagi dengan berbagai kemudahan proses pembayaran dan pengiriman, kini berbelanja daring sudah jadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Tinggal beberapa klik saja, barang yang diinginkan sudah bisa dibeli.

Entah apa karena kompetisi berebut diskon dan promo itu sebegitu ketatnya atau karena memang sedang ada banyak kebutuhan untuk dibeli, beberapa orang terlihat tetap asyik mengakses situs-situs belanja online seperti Bukalapak, Tokopedia, Lazada, Zalora, Shopee, dan lain-lain meskipun sedang berdiri digoyang gerakan KRL yang melaju kencang.

Menonton Tayangan Televisi dan Film.

Menunggu memang suatu hal yang membosankan, terlebih lagi bila dalam waktu yang lama karena jarak perjalanan yang jauh. 

Beberapa penumpang yang naik KRL dari Stasiun Sudirman atau Stasiun Palmerah menuju ke Stasion Bogor atau Stasiun Bekasi punya cara untuk membunuh rasa bosan itu.

Berdiri di gerbong KRL melelahkan dan membosankan. Foto: KOMPAS.
Berdiri di gerbong KRL melelahkan dan membosankan. Foto: KOMPAS.
Dengan earphone mungil yang tertempel di telinga, mereka nampak menikmati siaran televisi melalui aplikasi streaming atau menonton film di situs yang menyediakan video on demand.

Nonton video melalui Youtube juga semakin menarik karena pilihannya yang kian beragam. Mulai dari ceramah agama, video klip musik atau vlog artis Indonesia dan luar negeri hingga tutorial memasak dan kecantikan, semuanya bisa ditemukan di Youtube.

Melakukan Video Call.

Rasa kangen datang tidak kenal waktu. Tiba-tiba hati merasa kangen dengan orangtua, pasangan atau anak. Bila sudah begitu, maka obatnya adalah mengontak mereka untuk bertanya kabar dan mengobrol. Dengan kecanggihan teknologi, komunikasi tidak hanya terbatas dalam bentuk suara saja, namun juga melihat wajah.

Penulis cukup kaget melihat orang yang sempat-sempatnya berkomunikasi dengan Whatsapp Video Call saat sedang berdesakan di gerbong KRL pada jam sibuk. Bisa jadi karena rasa rindu sudah sangat memuncak sehingga tidak bisa lagi menunggu hingga tiba di tempat tujuan

Kepadatan penumpang KRL di pagi hari. Foto: KOMPAS.
Kepadatan penumpang KRL di pagi hari. Foto: KOMPAS.
Demikianlah empat perilaku tidak biasa oleh penumpang KRL yang sudah dalam kategori kecanduan gawai. Bukan bermasuk mencampuri urusan pribadi mereka, namun sebaiknya hal-hal seperti di atas itu dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun