Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengulik Sejarah Indonesia Lewat Pameran di Festival Europalia

19 Oktober 2017   04:36 Diperbarui: 19 Oktober 2017   09:35 2652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Power and Other Things menyemarakkan Festival Seni internasional Europalia. Sumber foto: Feri Latief.

Lebih jauh Nadjamuddin menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia dalam hal ini berupaya maksimal untuk dapat memfasilitasi para perupa dan pekerja seni Indonesia untuk tampil di panggung internasional. Harapannya, dengan proses ini terjadi saling pengertian baik antara negara penyelenggara (Belgia dan Indonesia), para seniman, kurator, galeri seni dan pihak terkait lainnya. Kedepannya diharapkan seniman Indonesia bisa mendapatkan kesempatan lebih banyak lagi dalam ajang yang bergengsi di tingkat dunia, dan tentu saja agar pemerintah Indonesia bisa lebih siap untuk memfasilitasi seniman-seniman terbaik dari seluruh penjuru negeri.

Karya Octora Chan dalam pameran Power and Other Things. Sumber foto: Tribunnews.
Karya Octora Chan dalam pameran Power and Other Things. Sumber foto: Tribunnews.
Salah satu mata acara penting dalam rangkaian pameran 'Power and Other Things" ini adalah simposium internasional bertajuk "Lupa Lupa Ingat: Imperial Zombies, Modern Vampires and Contemporart Ghosts" yang akan diselenggarakan di Royal Museum for Central Africa, Brussels pada 19 Oktober 2017. Simposium akan membahas sejarah konflik di Indonesia dan bagaimana kaitannya dengan sejarah pasca kolonialisme. Simposium akan menggali lebih dalam pemahaman mengenai seni modern dan kontemporer di Indonesia dan internasionalisasinya.

Saksikan juga proses persiapan pameran ini melalui video singkat yang dibuat oleh Mechsura Wijil Kaisar berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun