Mohon tunggu...
Banyu Lenggahbumi
Banyu Lenggahbumi Mohon Tunggu... belajar menata hati dan merangkai kata

Ada makna tersirat dibalik apa yang tersurat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

In This Economy: Curahan Hati Seorang Jomblo

11 April 2025   10:33 Diperbarui: 11 April 2025   10:44 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cover Karya (Budayawan Marah Rusli)

In This Economy: Curhatan Hati Seorang Jomblo

Ada hasrat, menyambung tali kasih lewat temali primordial---ikatan suci bernama pernikahan. Namun apa daya, arus budaya mainstream kian deras, menghunjam dan mengakar dalam nadi sosial. Seperti Siti Nurbaya, aku pun bermuram durja, terhimpit oleh harkat dan benda yang membelenggu kemerdekaan.

Terjadi semacam tanam paksa---dibungkus rapi oleh budaya yang katanya valid dan otoritatif. Tradisi menjadi senjata, bukan pelindung. Dan atas nama para jomblo yang masih memelihara harap, aku bersaksi: tradisi patut dijaga, selama ia tidak memberatkan dan tetap memberi ruang bagi yang terpinggirkan.

Sumber Ilustrasi (Wikifedia).
Sumber Ilustrasi (Wikifedia).

Budaya sejatinya bukan beban, melainkan taman yang menebar pesona dan menabur aroma kebaikan, dari generasi ke generasi.

Maka aku bersabar. Mengumpulkan pundi-pundi harapan dan kesiapan mental. Sembari menyuarakan kebenaran, menggugat tatanan yang mungkin telah usang dimakan zaman---dan terlalu jauh bergeser dari norma yang dituntun agama.

Kita bisa belajar dari Sayyidina Ali RA---Amirul Mukminin---yang mempersunting Fatimah Az-Zahra RA, putri tercinta Rasulullah SAW, dengan hanya menjual baju besi seharga 400 dirham. Sebagaimana sabda Nabi,
"Sebaik-baik mahar adalah yang paling ringan."
(HR Abu Dawud, dari 'Uqbah bin 'Amir)

Dengan bismillah, aku beranikan diri. Untuk datang melamar dia yang telah lama kutitipkan dalam doa. Dengan cinta yang tulus, aku ingin membangun kehidupan yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.

Karena dia---adalah orang yang kuanggap layak menjadi teman hidup, dalam suka maupun duka, hingga ke ujung usia.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun