Sebuah masa dimana sesuatu tampak lebih nyata, seperti apa dunia aslinya.
Tentu membuat terkejut, takut, sekaligus kalut.
Harus apa? Harus bagaimana? Dimana salahnya? Apa masih ada harapan? Aku gagal. Bagaimana dan kemana harus melangkah, seakan tak ada lagi ruang untuk berserah, seakan semua hangus seperti abu yang tak akan lagi jadi semula.
Sampai tiba dimana pertanyaan "memang kamu maunya apa?"
Mulai berfikir, memang apa yang selama ini dikejar, sudah dijalan yang kamu mau atau "orang lain" mau. Sudah merasa nyaman atau merasa aman, sudah merasa bahagia atau membahagiakan. Intinya ini rencana kamu atau rencana dia yang kamu pertanggung jawabkan.
Disini mulai sadar, yang mana yang aku? Kemarin yang lari karna harus capai yang katanya tujuan itu atau sekarang yang maunya jalan pelan karna menikmati langkah dan mencari tujuan.
Dan jawabannya, semua adalah kamu. Bedanya kemarin adalah kamu yang dibentuk sedangkan sekarang kamu yang membentuk.
Seringkali hidup bukan cuman tentang mengenal diri, tapi juga yakin terhadap diri sendiri. Ujiannya tak sampai pada kehilangan jati diri tapi juga pertanyaan orang lain yang kadang merasa lebih tau sampai tak sadar diri.
Perubahan yang signifikan akan sangat terasa pada bab "jadi diri sendiri" perubahan yang akan dirasakan oleh mereka yang pernah membentuk kamu hingga tak sedikit dari mereka mulai menggoyahkan keyakinan itu sendiri.
Akhirnya sampai pada bab "menjalani" dengan bekal mengenal dan yakin atas diri sendiri, kini semuanya cukup dijalani. Menjalani hal yang disukai sambil mencari apa tujuan akhirnya. Kini menjalani dengan yakin pada diri sendiri juga kepada-Nya.
-g-