Mohon tunggu...
Nebougis 17
Nebougis 17 Mohon Tunggu... Administrasi - catatan kaleng

panggil saya, Nebo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung Kumbang

3 Februari 2012   07:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:07 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

saat kumbang berbisa hinggap di dahan rapuh

disampingnya bungapun layu

siapakah tangan-tangan telah terjerat?

kutunggu kan terjadi juga mendung

sementara air keruh tidak henti mengalir

dari mata-mata rimbun menuju tak juga kemana

tidak juga kedalam hatimu

.

langit-langit biru masam kuraih

kuselimutkan akar-akar dengan doa siang malam

kuharap dari punggung tumbuh duri

melukai kumbang hingga tak beranak

lalu mati tinggal kenangan

.

N B, mks 03 02 12

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun