Mohon tunggu...
Generasi Penerus LDII
Generasi Penerus LDII Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengaruh Tak Terpengarus
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blog ini sebagai salah satu wadah menuangkan karya tulisan dari para warga LDII

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LDII Sambut Indonesia Emas 2045 dengan Menggelar Webinar Cegah Stunting

28 November 2022   07:52 Diperbarui: 28 November 2022   07:53 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta (27/11). DPP LDII bekerja sama dengan Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar webinar Pencegahan Stunting dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN), pada Sabtu (26/11).

Kegiatan tersebut merupakan wujud dukungan LDII kepada program pemerintah, untuk pembangunan berkelanjutan. Acara digelar secara hybrid dari Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, webinar ini merupakan tindak lanjut edukasi, yang utamanya ditujukan kepada para calon ibu, untuk pengenalan pencegahan stunting. Sekaligus mendukung dan siap berpartisipasi dalam program pemerintah.

"Ini merupakan upaya pencegahan stunting jangka panjang serta berkesinambungan," ujarnya. Ia berharap warga LDII terutama para pengurus, dapat berperan aktif hingga ke lingkup akar rumput mencegah stunting. "Sehingga target penurunan angka prevalensi stunting sebesar 14,4 persen dapat tercapai, juga mencetak individu yang unggul untuk Generasi Emas 2045," ujar KH Chriswanto.

doc. Lines
doc. Lines


Sementara itu di tempat yang sama, aktivitas lainnya terkait acara tersebut adalah kegiatan mewarnai yang diikuti para siswa TK/RA binaan LDII, sosialisasi pengolahan ikan yang diikuti para guru pondok pesantren, serta Bimtek pembiayaan UMKM untuk usaha produk perikanan yang diikuti para mahasiswa STAIMI.

Cegah Stunting Sejak Sebelum Menikah

Pencegahan stunting dimulai dari hulu adalah sejak pernikahan. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (BKKBN) Nopian Andusti mengatakan, pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan sejak dini yang ditindaklanjuti dengan pendampingan.

"Stunting bukan penyakit tapi kondisi pertumbuhan pada anak-anak yang tidak memenuhi standar. Standar stunting perlu diturunkan," katanya.

Anak dengan stunting memiliki koneksi otak yang rendah dan volume otaknya berbeda. Kondisi stunting ini bisa terjadi sampai dewasa. "Kualitas manusianya tentu jadi menurun seiring dengan naiknya grafik stunting," ujar Nopian.

Angka prevalensi stunting yang tadinya 27,7 persen sejatinya menurun dalam perkembangan terakhir yakni sebesar 24 persen. Target yang harus dicapai adalah penurunan hingga 14 persen pada 2024.

Untuk mencegah stunting, calon pasangan usia subur harus dipastikan dalam kondisi sehat ketika menikah. "Sayangnya saat ini masih memprihatinkan. Kondisi kesehatan tidak memenuhi standar dan tinggi badan juga berkurang," kata Nopian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun