Mohon tunggu...
Generasi Penerus LDII
Generasi Penerus LDII Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengaruh Tak Terpengarus
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blog ini sebagai salah satu wadah menuangkan karya tulisan dari para warga LDII

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memperingati Hari Guru Nasional, LDII Komitmen Tingkatkan Kompetensi Tenaga Pendidik

25 November 2022   19:16 Diperbarui: 25 November 2022   19:21 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh setiap 25 November merupakan momentum menguatkan peran besar guru sebagai nahkoda kemajuan bangsa yang memiliki peran strategis untuk mengoptimalkan potensi generasi penerus bangsa. Eksistensi guru menjadi kunci agar kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, kualitas guru menjadi hal yang sangat penting untuk bisa mendapatkan pendidikan yang bermutu.

Sejalan dengan hal tersebut, sejak tahun 2020, LDII telah melaunching platform pendidikan yang diberi nama Pondok Karakter (pondokkarakter.com). Dalam hal ini, LDII memandang pentingnya pembangunan karakter untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dimulai dari peningkatan peranan stakeholder pendidikan.

"Pondokkarakter.com merupakan kontribusi LDII untuk bangsa, yang menyasar kepada subjek pendidikan bukan pada objek atau siswa," ujar Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso.

Chriswanto juga menaruh perhatian pada kinerja dan kualitas seorang guru sebagai tenaga pendidik yang memegang kunci kualitas pendidikan di Indonesia, dan orang tua sebagai madrasah pertama bagi anaknya.

"Kami mencoba mencari sisi lain yang berfokus pada subyek yakni stakeholder yang mendidik anak-anak. Itulah mengapa kami membuat platform pondokkarakter.com yang isinya memberikan pemahaman bagaimana cara stakeholder dalam menciptakan anak didik yang memiliki karakter kuat," tambah Chriswanto.

Dalam hal ini ada enam stakeholder yang digagas dalam pondokkarakter.com, yakni orang tua, guru, pamong, kepala sekolah, tenaga kependidikan, dan pengelola yayasan, "Keenam stakeholder sebagai subyek pendidikan ini memegang peranan penting dalam pembangunan karakter anak didik. Pendidikan tidak hanya berfokus pada obyek (anak didik) tapi juga melalui penguatan subyek berupa enam stakeholder tersebut," tegasnya.

Platform e-learning yang dikelola oleh Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan Lembaga Dakwah Islam Indonesia ini berfokus pada pendidikan karakter "Profesional Religius", yang mengkombinasikan moral character dan performance character yang bersumber dari ajaran agama Islam dan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia.

"SDM kita mungkin secara intelektualitas dan kognitif sudah siap, namun jika tidak dibarengi dengan karakter yang dibingkai dalam nilai kebangsaan dan keagamaan semuanya akan tereksplorasi dengan tidak memperhatikan kebutuhan anak cucu kita kedepan," ujarnya.

Selain pondokkarakter.com, untuk memaksaimalkan peranan stakeholder pendidikan, LDII juga menggagas Sekolah Pamong Indonesia (SPI) sejak tahun 2021 dengan tujuan memperkuat dan menggali pendidikan karakter yang sudah ada, sehingga menghasilkan karakter profesional-religius yaitu alim-fakih, berakhlakul karimah dan mandiri atau disebut 'Tri Sukses' serta memiliki enam tabiat luhur.

Menurut Ketua Koordinator Bidang Pendidikan dan Pelatihan Umum DPP LDII Basseng, Pamong memiliki peranan strategis dalam mengembangkan dan memperkuat pendidikan karakter peserta didik.

doc. Lines
doc. Lines
"Sekolah Pamong Indonesia (SPI) merupakan kontribusi LDII untuk NKRI. Khususnya pada bidang pendidikan yang mana LDII mengusung pendidikan karakter. Maka dari itu seluruh stakeholder, yang membentuk karakter pada peserta didik itu fokus terhadap program bidang pendidikan di lingkungan LDII."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun