Mohon tunggu...
rahmat hanapi
rahmat hanapi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ancaman Terhadap Istri atau Peringatan bagi Suami?

21 November 2017   05:56 Diperbarui: 21 November 2017   05:59 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu istri enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri sampai waktu subuh." (HR. Bukhari: 11/14)

hadist diatas sering diterjemahkan sebagai ancaman bagi seorang istri, agar seorang istri benar-benar melayani suaminya dalam keadaan apapun, sepanjang suami menginginkannya, banyak hadist-hadist yang lain yang bisa dikatakan hampir memiliki makna dengan hadist diatas, seperti pentingnya ridonya suami terhadap istri, suami sebagai pintu sorga istri dll,

Kenapa suami tidak melihat ini sebagai peringatan atas dirinya, dan mengubah cara pandang dari sisi suami bukan dari sisi seorang istri, sehingga hadits tersebut seakan-akan berkata "Hai suami, kalau istrimu menolakmu ketempat tidur, maka kamu jangan marah, Jika kamu marah nanti istrimu akan dilaknat malaikat sampai waktu subuh, emang situ mau istrinya dilaknat sampai subuh, kalau tidak mau maka bersabarlah dan jgn marah-marah "

Sehingga bagi siapapun suami yang menghendaki kebaikan atas istrinya, dan menolak laknat yang dijatuhkan terhadap istrinya, maka sebaiknya seorang suami yang memilki  "Power" atau pemegang kendali dilaknatnya istri atau tidak, berdasarkan pada titik marah atau bersabar, seharunya Suami memilih pilihan terbaik yakni bersabar. bagaimana mungkin kita menikahi seorang wanita, terus membiarkan laknat atasnya. hanya karena urusan tempat tidur?

Terkadang kita tidak mengerti betapa kuatnya kita, sama halnya ketika orang tua berkata yang tidak baik terhadap anaknya, dia seakan lupa bahwa setiap perkataanya terhadap anaknya adalah do'a yang bisa saja diaminkan malaikat, jadi dari pada malaikat mengamini doa yang tidak baik terhadap anak, maka berkata-kata yang baiklah terhadap anak. karena orang tua diberi "Power" untuk itu.

Kita sering mendoakan agar dikaruniakan anak yang sholeh, tapi kita tidak pernah berusaha jadi anak yang sholeh bagi orang tua kita,

kita sering mengharapkan pasangan yang baik bagi kita, tapi kita sering meluputkan kebaikan atas pasangan kita.

*mari berkaca dan kenali kekuatan kita

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun