Mohon tunggu...
Gemilang Roberto
Gemilang Roberto Mohon Tunggu... Desainer - www.solotrip.id

Random. Kadang naik gunung, kadang diving. Kadang jalan kaki keliling kota, Kadang dikamar aja baca buku sambil main ukulele.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tiga Hari Dua Gunung Penuh Keberuntungan

29 Juni 2017   13:54 Diperbarui: 30 Juni 2017   18:23 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lewat dua minggu sejak lebaran dan perjalanan. But still, Selamat Lebaran teman-teman semua. Mohon maaf lahir dan batin yaa :*

Meskipun tidak merayakan, lebaran selalu jadi saat yang menyenangkan. Bukan hanya bagi umat muslim di seluruh dunia yang merayakan, tapi juga buat manusia-manusia disekitarnya, apalagi yang hidup di Indonesia. Suasananya, damainya, toleransinya, dan nggak ketinggalan tanggal merah-nya. Horey!!

Sebenarnya tidak ada niat liburan pada lebaran tahun ini. Niatnya "ya sudah, jaga kantor aja". So, ini perjalanan dadakan setelah sadar ada hari kecepit nasional. Halah mesti!

Kok nggak ngajak-ngajak se, Gem?

Maaf lo, rek. Spontaneity is my middle name. Heh, bukan alasan itu. Memang hampir setiap perjalanan selalu dadakan dan sendirian. Saya kadang bingung saat ditanya "next, kamu mau kemana?" karena memang nggak pernah punya rencana. Saya pergi saat Saya ingin pergi dan merasa bisa pergi, dan selalu tiba-tiba. Lalu, prepare maksimal dalam tempo sesingkat-singkatnya. Nah, itu juga kenapa Saya lebih suka pergi sendiri. Orang spontan itu kadang merepotkan, ya kan? Beli ini itu, pesen ini itu, pasti pusing kalau nggak sama-sama gila-nya. Ciyee, klarifikasi ^^

Ini ceritanya panjang sekali li li li, mudah-mudahan pada mau baca sampai selesai. Tiga hari dua gunung. Agak edan tapi pasti maklum kalau kita sama-sama buruh fakir cuti. Jadi kira-kira begini, liburan Saya mulai dengan :

Ngapelin Si Ganteng, Merapi.

Merapi sudah Saya taksir sejak Agustus tahun lalu. Saat itu Saya sedang mendaki Gunung Merbabu. Merapi seperti berdiri gagah tepat didepannya, mengundang untuk segera didaki. Haruskah Saya mulai cerita dengan biografi Gunung Merapi? Nope. Google pasti bisa jelaskan jauh lebih lengkap.

Perjalanan dimulai pada lebaran hari pertama. Setelah seharian pergi bersilaturahmi dengan kolega, pukul 6 sore Saya berangkat ke Terminal Purabaya (Bungurasih). Kira-kira seperti ini itinerary Saya :

  • Surabaya - Boyolali via BUS EKA jurusan Surabaya - Solo - Semarang (hampir selalu ada 24 jam), turun di terminal Boyolali. Tarifnya Rp 127.000,- (termasuk sekali makan) dengan lama perjalanan 6-7 jam. Berangkat jam 8 malam.

  • Terlalu pagi Saya sampai, jam 2 dini hari. Transit 3 jam di alfamart, menunggu bis ke Pasar Cepogo

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
    Lihat Travel Story Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun