Mohon tunggu...
Gema Laksmi Mawardi
Gema Laksmi Mawardi Mohon Tunggu... Freelancer - Sic Luceat Lux

kita fana, kata abadi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Live Show" Sidang Jessica Giring Penonton Lupakan Fakta

21 Oktober 2016   11:13 Diperbarui: 5 Juli 2019   16:11 3687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jessica Kumala Wongso alias Jessica Kumala alias Jess, terdakwa kasus pembunuhan berencana menggunakan racun sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin. Jessica dituntut 20 tahun penjara dalam sidang sebelumnya dan menunggu vonis hakim tanggal 27 Oktober mendatang | Pada masanya, beginilah media (cetak) tampilkan seorang terdakwa, tak vulgar tertawa-tawa, tak pula aktif berpartisipasi menggalang opini massa. (gambar asli dari detik.com)

“Do you know we are being led to
Slaughters by placid admirals

& that fat slow generals are getting
Obscene on young blood  

Do you know we are ruled by TV”


 ― Jim Morrison, An American Prayer

Sidang Jessica Sianida kemarin memasuki tahap pembacaan duplik oleh terdakwa. Jessica Kumala Wongso kembali hadir di pusat pertunjukan. Membawa naskah yang telah disiapkan oleh Tim Otto Hasibuan: bukan hanya baris-baris kalimat Jessica yang tersusun terencana. Bagaimana Jessica harus membacanya, di mana saja jedanya, di mana tekanannya, semua disusun penuh rencana oleh sang pembela. Dan yang tak kalah penting adalah timing. Konten duplik Jessica Sianida memang telah disiapkan untuk dibaca hari itu. 

Otto Hasibuan tentu lebih tahu tentang timing ini, Otto Hasibuan menyebutnya sebagai kejutan. 

Sejak awal menjelang naskah ini dibaca Jessica, Otto Hasibuan sudah bilang: Anda pasti kaget.

Otto Hasibuan keliru. Saya tidak kaget.

Jessica Sianida melirihkan suaranya, saya tidak kaget. 

Jessica Wongso menangis (lagi), saya tidak kaget. 

Jessica menarik napas panjang, saya tidak kaget. 

Penonton riuh bertepuk tangan, saya tidak kaget. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun