Banjar Intaran yang menjadi tempat tinggal awal Deneq Wirabangsa lambat laun mulai dibiarkan kosong. Deneq Wirabangsa dengan pasukanya memilih Karang Genteng untuk bermukim dan beranak pinak.
Di Karang Genteng inilah Deneq Wirabangsa meninggal. Jenazahnya oleh rakyatnya dibawa pulang ke Perigi Selaparang. Lokasi makamnya sekarang ada di Tanak Renteng.
Keturunan Deneq Wirabangsa kini banyak menetap di Karang Genteng. Untuk Pohgading, selain Wirajaya yang merupakan saudara dari Wijaya Prana, adalah Mubin Jaya, saudara dari Kautan Mundur atau paman dari Deneq Wirabangsa yang menjadi tali penyambung antara Pohgading dengan Karang Genteng.
Anak keturunan Mubin Jaya di Pohgading saat ini banyak bermukim di pemukiman samping timur masjid Pohgading. Ninik Zohdi (alm) dan Haji Akar (alm) adalah dua nama yang dapat saya sebut.
Beberapa keturunan Deneq Wirabangsa yang terkenal adalah Deneq Madinah. Selain itu, saudara Deneq Wirabangsa yang bernama Deneq Hurani disebut sebut sebagai guru dari beberapa Tuan Guru di gumi Lombok ini.
Demikian sedikit cerita mengenai Deneq Wirabangsa, sang pahlawan Selaparang. Yang meskipun hanya dengan sejumlah pasukan kecil, namun berani menjadi benteng terdepan Selaparang  di Lombok bagian barat.
Mudahan mudahan saya segera mendapatkan data dan cerita tentang Pohgading lainya. Sehingga tulisan ini bisa berlanjut ke part selanjutnya.