Mohon tunggu...
Ahmad Sugeng
Ahmad Sugeng Mohon Tunggu... Buruh - Pencinta Sejarah Lombok

Lombok Files

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Deneq Wirabangsa (Pohgading dalam Babad Part 3)

24 Mei 2021   08:12 Diperbarui: 24 Mei 2021   08:30 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekali lagi, mengenai kebenaran cerita ini, silahkan teman teman baca ulang penegasan saya dalam tulisan Pohgading dalam Babad (part 2).

Deneq Wirabangsa hidup pada masa pemerintahan dua orang raja Selaparang. Pertama saat pemerintahan Prabu Kertajagad dan kedua, pada masa Prabu Kertabumi.

Sebagai patokan tahun hidupnya Deneq Wirabangsa, saya mengacu pada tahun naik tahtanya Prabu Kertabumi. Prabu Kertabumi naik tanta pada tahun 1708 menggantikan ayahnya Prabu Kertajagat yang wafat pada tahun yang sama.

Dengan demikian, bisa dikatakan, Deneq Wirabangsa hidup sekitar tahun 1600 an akhir sampai 1700 an awal.

Ayah Deneq Wirabangsa bernama Kautan Mundur. Kautan Mundur sendiri dalam tradisi lisan orang Pohgading dikenal sebagai tokoh dengan julukan "Ponggok Elong", seorang patih yang berjasa membawa Selaparang meluaskan pengaruhnya ke pulau Sumbawa. Di sebut "Ponggok Elong" karena kain panjang (dodot) yang digunakan sering menyentuh tanah, sehingga harus tetap dipegang.

Kautan Mundur adalah anak dari Kyai Aji, dan Kyai Aji adalah anak dari Wijaya Prana. Wijaya Prana, menurut takepan Pohgading, bersama dengan tiga orang saudaranya, Wijaya Kromo, Wisnujaya dan Wirajaya mendirikan Selaparang pada tahun 1535.

Wirajaya sendiri, oleh orang Pohgading diakui sebagai leluhur.

Mengenai Selaparang versi takepan Pohgading ini, jika diberi kesempatan, akan saya tulis terpisah.

Kembali ke cerita Deneq Wirabangsa. Disebutkan. Ia berasal dari dari Perigi. Terkenal dengan sebutan Pating Laga, yang artinya tangguh di medan laga. Perigi sendiri adalah satu dari lima kepatihan yang ada di Selaparang pada masa itu.

Apakah Perigi yang dimaksud adalah Pohgading? Mengingat nama lama desa Pohgading adalah Perigi. Ini butuh penelitian lanjutan.

Lima kepatihan itu adalah, pertama, kepatihan Waringin dengan patihnya Raden Abdi Wiresantana, meliputi ibu kota Selaparang, yaitu Presak, Pringgabaya dan sekitarnya.Kedua, kepatihan Sembalun, dengan patihnya Arya Busing, meliputi wilayah Sembalun yang sekarang. Ketiga, kepatihan Pengadangan, dengan patihnya Raden Kawisanir Kusing, meliputi Pengadangan, Timba Nuh, Pringgasela, Rempung dan Sukamulia.Keempat, kepatihan Mumbul, dengan patihnya Rangga Mumbul, meliputi seluruh pesisir timur pulau Lombok sampai Sugian. Kelima, kepatihan Perigi, meliputi Perigi, Ketangga, Aik Mel, Tanak Renteng dan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun