Mohon tunggu...
Gede Sandra
Gede Sandra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Lampu Merah Rasio Bayar Utang Indonesia

3 November 2017   07:54 Diperbarui: 3 November 2017   08:16 3377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debt Services to Export Ratio Indonesia "Lampu Merah"

Debt Services to Export Ratio adalah rasio antara total bunga dan cicilan pokok utang suatu negara di tahun dibagi dengan total ekspornya. Rasio ini menggambarkan kesanggupan suatu negara melunasi membayar kewajiban utangnya setiap tahun berbasis pada pendapatan ekspor negara tersebut.

Rasio ini kami pandang jauh lebih masuk akal dalam membandingkan kemampuan bayar utang suatu negara dibandingkan dengan rasio yang umum digunakan, yaitu rasio total utang suatu negara terhadap PDB. 

Bagi negara-negara berkembang (berpendapatan perkapita menengah ke bawah), berdasarkan Debt Sustainability Framework (DSF) versi IMF dan Bank Dunia, ditetapkan batas (threshold) atas yang aman untuk rasio debt services terhadap ekspor adalah sebesar 25%.

Di atas ditampilkan grafik yang menunjukkan besar rasio dari delapan negara berkembang di kawasan Asia Tenggara (dua negara di kawasan, Brunei dan Singapura, tidak termasuk karena dikategori negara maju atau berpendapatan tinggi).

Terlihat, dari negara-negara peer, sesama negara berkembang di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki rasio debt services terhadap ekspor yang tertinggi, mencapai 39.6%. Nilai ini jauh melewati batas aman rasio berdasarkan DSF IMF dan Bank Dunia yang sebesar 25%.

Dengan kata lain sebenarnya Indonesia sudah masuk "lampu merah". Sedangkan  tujuh negara peerlainnya (Kamboja, Myanmar, Thailand, Filipina, Laos, Malaysia, dan Vietnam) masih sangat aman, alias "lampu hijau".

Hasil yang serupa juga diperoleh bila Indonesia dibandingkan dengan sesama negara-negara berpenduduk besar di kawasan Asia, seperti China, India, Pakistan, dan Bangladesh. Dapat dilihat pada grafik di bawah, rasio debt services terhadap ekspor Indonesia masih yang tertinggi di antara kelima negara berpopulasi terbesar di kawasan Asia, melewati batas aman DSF versi IMF dan Bank Dunia. Sementara, keempat negara berpopulasi terbesar di Asia lainnya semuanya masih berada di zona aman "lampu hijau". 

Sumber: http://datatopics.worldbank.org/debt/ids/
Sumber: http://datatopics.worldbank.org/debt/ids/
Jadi,kesimpulannya: dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara maupun dengan sesama negara berpopulasi besar di kawasan Asia Pasifik, Indonesia satu-satunya negara yang masuk "lampu merah" dalam hal kemampuan bayar bunga dan cicilan utang berbasis ekspor.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun