Mohon tunggu...
Adi Pranata
Adi Pranata Mohon Tunggu... profesional -

petualang dan pembela kebenaran yang kebetulan lewat

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Panasnya "Perang" Ormas di Pulau Dewata

5 Juli 2012   02:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 45367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341471765876291215

[caption id="attachment_198935" align="aligncenter" width="394" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock.com)"][/caption]

Bali adalah pulau yang begitu indah, masyarakatnya penuh dengan keramahan yang sudah terkenal seantero dunia.  Bahkan pulau kecil ini lebih dikenal dibandingkan Republik Indonesia. Orang eropa selalu bertanya Indonesia itu dimananya Bali? Padahal bali adalah bagian dari Indonesia. Pulau indah ini memang membuat para penikmatnya ingin selalu menikmatinya kembali.  Keramahan keluarga-keluarga di Bali membuat masyarakat pulau dewata ini dikenal sebagai masyarakat teramah.

Namun dalam perkembangannya ada beberapa sisi lain di pulau seribu pura ini.  Dalam perjalanan ke utara banyak sekali terlihat Baliho-baliho yang menunjukan identitas ormas-ormas kepemudaan di Bali. Dari sekedar mengucapkan selamat hari raya ataupun hanya sekedar memperlihatkan logo-logo mereka.  Hampir di setiap wilayah. Diantara mereka, Laskar Bali tampak menjadi kelompok yang paling mendominasi. Baliho banyak menampilkan sosok pemimpin-pemimpinnya yang rata-rata merupakan pria gempal dengan wajah sangar.

Inilah, konon, para penjaga Bali dari segala ancaman luar. Merekalah, konon, para penjaga ajeg Bali. Seperti banyak ormas-ormas kedaerahan lain, mereka berkumpul dengan pernyataan misi nan mulia, menjaga 'kemurnian' tanah kelahirannya dari pengaruh luar yang menggerus. Andai memang begitulah adanya seperti visi dan misi mereka maka akan sangatlah aman pulau dewata ini.

Namun kenyataanya memberikan gambar yang suram. Laskar Bali tergambarkan sebagai kumpulan preman dengan afiliasi yang kuat dan cengkeraman yang kukuh di sisi gelap pulau dewata. Kelompok yang disinyalir terlibat dalam jaringan prostitusi, obat terlarang, termasuk perang antar gang di Bali. Kelompok yang mendominasi 'penjagaan' keamanan di klub-klub malam Bali. Artikel-artikel di The Sidney Morning Herald beberapa kali menyebut Laskar Bali sebagai "one of the most notorious gangs in Bali". Majalah Tempo memberi judul "Puputan Preman Pulau Dewata' dalam artikel yang menggambarkan perseteruan antar kelompok pemuda di Bali. Dan serangkaian pemberitaan negatif lainnya. Diantara Bali yang semakin hiruk pikuk.

Selain Laskar Bali ada beberapa ormas kepemudaan lain yang mendominasi. Seperti Baladika yang saat ini sering sekali anggotanya betrok dengan Laskar Bali. Jika dilihat dominasi anggota, maka Laskar Bali dan Baladika merupak 2 ormas dengan jumlah anggota terbanyak saat ini. Sisa nya ada Ormas Pemuda Bali Bersatu,dan Forum Peduli Bali yang anehnya semua ormas ini diresmikan oleh pejabat-pejabat daerah penting di bali.

Laskar bali dengan ketuanya gung alit, terkenal dekat dengan pejabat-pejabat militer, sperti yang ditulis oleh penelitian Wayan Suryawan, dosen antropologi Universitas Udayana, yang dimuat situs sekitarkita.com. Menurut dia, setelah perkelahian di Denpasar Moon Karaoke, 30 November 2003, yang menewaskan seorang polisi, Gung Alit sempat ditahan sebagai tersangka. Lucunya, para tersangka dijenguk oleh petinggi militer di sana. "Sangat ramai dan penuh canda tawa," kata Wayan.

Begitu juga Baladika, yang anggotanya di dominasi oleh anak-anak muda ini merupakan kelompok yang sangat dekat dengan kalangan DPRD, dan pejabat pemerintahan daerah. Hal ini bisa dimaklumi karena para pejabat-pejabat itu ingin tetap memiliki dukungan kuat dan bisa digunakan sebagai senjata melibas musuh-musuhnya.

Kekuatan ormas-ormas ini memang semakin mencekram Bali, banyak anggota Ormas-ormas ini terkadang bersikap arogan, dengan menjadi preman bayaran yang meresahkan masyarakat bali.

Ormas yang bermunculan di Bali tentu bukan tanpa sebab, bali yang berubah menjadi destinasi pariwisata membuat banyak sekali tempat-tempat hiburan, tentu saja pusatnya di Kuta, daerah hiburan malam di Pulau dewata. Kuta bagaikan gadis cantik bagi para pencari nafkah di pulau ini, banyak jasa yang dapat diberikan untuk menghasilkan dolar di tempat  itu. Termasuk jasa keamanan yang kemudian di organisasi oleh Ormas-ormas ini. Ini mengapa Ormas-ormas di Bali semakin menjamur, mendirikan ormas bagaikan mendirikan perusahaan jasa yang menjanjikan, bahkan bisa menjadi kendaraan politik suatu saat nanti. Akhir-akhir ini pun muncul kelompok karangasem yang anggotanya tentu saja dari darerah karangasem. Kelompok-kelompok ini mulai menguasai beberapa tempat hiburan di kuta. Semakin berkembang hal-hal ini jika tidak terkontrol ditakutkan bisa membuat perpecahan di masyarakat, perkembangan kedepan ditakutkan ormas-ormas ini berubah menjadi gangster seperti mafia-mafia yang lama kelamaan akan susah diatur seperti halnya mexsiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun