Mohon tunggu...
Gede Surya Marteda
Gede Surya Marteda Mohon Tunggu... Freelancer -

Mencari jati diri di belantara Hutan Jati. Berusaha semampunya untuk menjadi pribadi yang humoris.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Keyboard" Mekanik, Resep Prahara Rumah Tangga

21 Desember 2017   10:42 Diperbarui: 21 Desember 2017   10:50 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.mechanicalkeyboardhub.com

Dulu nggak dilirik, sekarang harganya nggak asik.

"Cowok harus punya hobi," gitu kata teman tongkrongan saya, sebut saja si Agus, sembari asik menyedot sebatang udud Surya nya. Kami, berempat pada waktu itu, mengangguk mengamini. Cowok memang harus punya hobi. Karena kalau nggak, gimana kita bisa mengelak ketika diajak belanja atau ikut yoga oleh pasangan kita? 

Selain itu hobi juga bikin cowok berkarakter. Cowok yang gandrung futsal atau basket, maka aura sportynya akan keluar. Cowok yang hobi genjrang-genjreng gitar atau nepok drum itu lady killerbanget. Cowok yang rajin mengaji atau nggak pernah lupa ibadah minggu, itu ahli surga. Cowok yang hobinya ngutang kopi dan gorengan di warung depan rumah, nah ini.

Tapi, di antara banyak macam hobi ada hobi yang bikin pasangan kamu minta putus secepat koneksi 4G. Salah satunya adalah hobi koleksi peralatan gaming.Ini bisa jadi awal mula hubungan yang nggak sehat, bos.

Yang namanya peralatan gamingjaman sekarang itu nggak lagi hanya eksklusif untuk gamers, tapi juga banyak diminati oleh casual user. Prinsip "cobain dulu aja, nanti juga ngerti," sangat tepat digunakan untuk menggambarkan kenapa orang mau membeli peralatan gaming. Budget yang harus dikeluarkan juga nggak main-main, bos. Rata-rata harga mouse gaming berkisar antara 500 ribu - 1,5 juta rupiah, keyboard gaming yang mekanik itu rata-rata berkisar di antara 750 ribu - 2 juta rupiah. Coba bayangkan berapa produk W**dah atau My***line yang bisa dibeli dengan uang sebesar itu, bisa dipastikan pasangan kamu akan mengingat-ingat kembali berapa banyak alasan yang kamu keluarkan ketika minta kamu belikan make-up baru.

Si Agus cerita lagi, suatu ketika dia mengajak teman kosannya untuk menemani beli keyboard mekanik baru. Temannya, yang belum pernah merasakan nikmat dunianya menggunakan keyboard mekanik, mencemooh,

"Ngapain sih beli keyboardlagi, kan di laptop ada keyboard."

"Udah ikut aja dulu, ntar aja ngerti," mantra telah terucap.

Karena berdasarkan asas pertemanan, temannya akhirnya mau ikut menemani Agus untuk beli keyboard. Sesampainya di salah satu tenant, Agus menitahkan pada temannya untuk mencoba menggunakan keyboard mekanik yang ingin ia beli. Alhasil, ketika temannya mencoba memainkan jarinya diatas keyboard, orgasme lah ia, crat crot crat crot. "Wah.." hanya itu yang keluar dari mulut temannya si Agus ini. Si Agus pun puas. 

Di akhir hari, Agus membawa pulang dua keyboard mekanik, satu untuk dia dan satu untuk temannya. Temannya agus, berbisik ke kuping Agus, "Jangan bilang-bilang kalau gua beli ini yak, Gus. Ntar cewek gua marah gue lebih malah beli keyboard bukanya nyamperin dia ke Makassar." Yang sudah terjadi, biarlah terjadi bung.

Sebelum mulai berkembang bibit-bibit hakim dalam diri kalian, harus saya akui bahwa pledo "Ada uang, ada barang" berlaku di kasus ini. Karena, ya gusti, pakai keyboard mekanik itu uenake pol, kualitas barangnya bagus dan telah teruji, dan juga awet. Selain itu, keyboard mekanik itu ada beberapa jenis menyesuaikan dengan kebiasaan atau preferensi pengguna. Nah ini bagian menariknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun