Mohon tunggu...
Gede Surya Marteda
Gede Surya Marteda Mohon Tunggu... Freelancer -

Mencari jati diri di belantara Hutan Jati. Berusaha semampunya untuk menjadi pribadi yang humoris.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Daun" Pertama Buatan Manusia ini Kunci untuk Hidup di Luar Angkasa

24 Juni 2016   15:34 Diperbarui: 24 Juni 2016   15:41 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.vam.ac.uk

Lulusan Royal College of Art, Julian Melchiorri, mengatakan bahwa daun biologis buatan, dengan kemampuan fotosintetis yang sama dengan daun biasa dan hanya memerlukan sinar matahari dan air, yang ia kembangkan dapat mewujudkan perjalanan jangka panjang umat manusia di luar angkasa.

"Tumbuhan tidak dapat tumbuh di tempat tanpa gravitasi," tandas Melchiorri. "NASA sedang meneliti cara alternatif untuk memproduksi oksigen guna kebutuhan perjalanan jangka panjang di luar angkasa. Hal ini dapat membantu kita untuk menjelajah lebih jauh."

Proyek Silk Leaf yang digagas Melchiorri merupakan bagian dari program mata kuliah Inovasi Rekayasa dan Desain yang diselenggarakan di Royal College of Art berkolaborasi dengan Laboratorium Sutra di Tuft University. Daun biologis buatan ini dibuat dari ekstrak kloroplas yang kemudian dimasukan ke dalam matrik-matrik yang terbuat dari protein sutra.

"Material ini dibuat dengan mengekstraksi serat sutra," jelas Melchiorri. "Material ini punya kemampuan yang luar biasa untuk menstabilkan molekul. Saya mengekstrak kloroplas dari sel tanaman dan kemudian menempatkannya di dalam protein sutra. Hasilnya, saya mendapatkan material buatan yang sama hidupnya dengan daun biasa."

Seperti daun pada umumnya,  "Daun" hasil pengembangan Melchiorri ini hanya membutuhkan sinar matahari dan sedikit air untuk bisa menghasilkan oksigen. "Silk Leaf merupakan daun biologis pertama yang dapat dibuat oleh manusia," ujar Melchiorri, "Material ini sangat ringan, minim konsumsi energi, dan sepenuhnya biologis."

Marchiolli mengatakan bahwa idenya adalah menggunakan prinsip efisiensi yang ia temukan di alam dan kemudian menerapkannya pada lingkungan buatan manusia. "Saya membuat lampu menggunakan material ini sebagai salah satu bahan dasarnya. Dengan ini, kita bisa menerangi rumah dan memroduksi oksigen sekaligus," tambah Marchiolli. 

Marchiolli juga menegaskan bahwa material ini dapat digunakan juga untuk skala yang lebih besar. "Material ini dapat juga digunakan untuk penggunaan outdoor. Kita dapat membuat ventilasi dengan bahan ini. Udara dari luar disedot dan dilewatkan ke ventilasi untuk kemudian dijadikan bahan untuk memproduksi oksigen yang akan mengalir ke dalam ruangan," terang Marchiolli

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun