Ada kata indah saat kutermenung tuk melukis deritaku, bahwa aku hanya sepasang sepatu.
Begitu tega kau perlakukanku, dengan cara yang sangat luka.
Aku sudah melindungimu, Dari batu tajam, Dari tusukan duri, dan dari rasa sakitmu,
Hingga kamu merasa nyaman.
Sekarang kamu mencampakanku, Membuang aku, Membakar aku dan bahkan menjauh dariku.
Begitukah terima kasihmu...? Yah, saat ini aku paham, Kamu tak ada bedanya dengan sang pemberontak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!