Mohon tunggu...
PEMULA27
PEMULA27 Mohon Tunggu... Petani - Terima kasih

Petani Berdasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan di Balik Resah

20 Januari 2021   08:06 Diperbarui: 20 Januari 2021   12:04 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LIFESTYLE.KOMPAS.COM

Resah dan gelisah, tak kala kumendengar gemuruh ledakan itu.

Ingin kumerontah menyaksikan mereka terbujur kaku sembari tersenyum sinis seakan bumi tak layak lagi untuk didiami.

Sempat aku bertanya: dimanakah Allah sang penyelamat..?

Ataukah semua ini karma karena egoku..? Aku pun tak tahu.

Kejadian ini muncul seiring dengan sang fajar, namun tak pernah hilang kala sang senjah kembali kepelupuk mega.

Kedukaan terus menggerogoti kediaman hidupku. 

Jiwa meberontak seolah-olah ingin meninggalkan raga yang tak berdaya.

Raga hanya bisa berteriak,kemanakah sang penyelamat..?

Hari-hari silih berganti tetapi masih dirundung sedih.

Kebahagiaan yang kudambahkan tak kunjung datang.

Kemanakah aku harus menjemputnya..?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun