Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ruang Tunggu Bandara Internasional Juanda 2

23 September 2017   11:50 Diperbarui: 23 September 2017   11:59 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bawah terik yang melelehkan,
lelah dan sesal adalah menanti waktu yang tua

Menghitung tumpahan riuh kendaraan dan lautan manusia adalah peluh yang mengalir

Untuk menuliskan sebait kata yang jadi puisi pun memaksakan otak yang mengeras

Debu dan asap yang melayang adalah warna dari menanti tujuan

Sampai akhirnya sesal pun tetaplah sebuah niat yang harus

Dan selembar tapak bekas sepatu adalah kenangan penuh aroma keringat_

Surabaya, 23/9/2017
11:44

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun