Mohon tunggu...
Ragea Rinanti. YZ
Ragea Rinanti. YZ Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tari Kadam Desa Muara Madras

19 April 2025   07:11 Diperbarui: 23 Mei 2025   19:35 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadam (sumber : Elpia Lispita)

Tari Kadam berasal dari masyarakat Desa Madras dan awalnya digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi dan menghibur orang-orang di balai desa, di lapangan, atau di mana pun mereka ingin berkumpul.  Tari kadam sangat penting bagi masyarakat desa Madras pada masanya, ketika alat komunikasi belum semudah sekarang.

Karena Desa Madras terletak di kaki Gunung Masurai dan Lembah Masurai dan memiliki letak yang berbukit-bukit, dengan jumlah penduduk yang sedikit, posisi rumah penduduk yang berjauhan menimbulkan pertanyaan tentang apakah dapat diadakan kegiatan yang mengundang masyarakat setempat.  Pada suatu ketika, seorang siamang besar (monyet besar berbulu hitam) masuk ke Desa Madras. Orang-orang di desa itu berkumpul bersama-sama untuk menyambut kedatangan siamang besar.  Selain itu, lokasi desa pada saat itu masih dikelilingi oleh hutan.

Hal ini menimbulkan pemikiran bagi seorang pemuda yang bernama Kadam.  Selanjutnya ketika ada suatu keperluan guna menghimpun warga desa, maka kadam menggunakan baju yang terbuat dari ijuk pohon enau menutupi seluruh tubuhnya dan dengan menggunakan topeng yang terbuat dari pelepah pinang (upih pinang), ia berjalan di tengah kampung Madras. Sontak, seketika itu masyarakat berbondong-bondong keluar rumah untuk melihat kejadian tersebut. Alhasil dengan upaya tersebut, penduduk setempat menjadi berkumpul di arena desa, selanjutnya dengan memainkan silat setempat yang disebut silat siamang, kadampun mulai beratraksi. Seterusnya tari kadam pun berlanjut dan berfungsi sebagai media komunikasi warga setempat sekaligus berfungsi sebagai sarana hiburan.

Tari kadam biasanya ditampilkan selama kenduri desa, hari raya, dan beberapa acara lainnya.  Tari kadam dibawakan oleh dua orang penari laki-laki dengan menggunakan gerakan silat siamang dan dua buah pedang. Selain gerakan silat siamang, tari kadam juga diiringi oleh gendang, yang biasa disebut gendang silat.

Pada masa lalu, perhiasan yang digunakan untuk melengkapi pakaian ijuk tari kadam berasal dari hasil kebun lokal: sayur-sayuran seperti terong, tomat, cabe, dll. Ini juga menunjukkan bahwa Desa Madras adalah sebuah desa yang subur yang terletak di kaki gunung dan dalam lembah Masurai. Ibu-ibu di desa kadang-kadang membuat tari kadam untuk menakuti anak-anak mereka yang berperilaku buruk, karena kadam akan mendatangi mereka jika mereka berperilaku buruk. sehingga anak-anak akan berperilaku baik karena mereka takut didatangi kadam, yang biasanya merupakan gambar siamang atau monyet besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun