Mohon tunggu...
Elma Georgiana
Elma Georgiana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Selamat membaca teman-teman:)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Anti LGBT

19 Mei 2020   12:34 Diperbarui: 19 Mei 2020   12:40 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pemberitaan negatif mengenai kelompok LGBT hingga sekarang nampaknya masih mewarnai media-media online. Beberapa media masih memberikan perilaku anti terhadapr kelompok LGBT, sehingga seringkali membuat berita yang bersifat memojokkan dan mendiskriminasi kelompok ini. 

Padahal seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, kian banyak pula media-media yang pro terhadap kelompok LGBT sehingga pemberitaan terhadap kelompok LGBT semakin mendukung kedudukan LGBT itu sendiri. Tetapi sekarang saya akan membahas satu pemberitaan mengenai kelompok LGBT yang dipublikasikan oleh salah satu portal berita Indonesia.

Pada tahun 2019 tepatnya 16 Febuari, portal berita online, Republika.co.id merilis suatu artikel terkait kelompok LGBT dengan judul berita "Media Sosial, Incaran Kaum LGBT". Dalam artikel ini, Republika.co.id menuliskan "bahwa LGBT adalah perilaku menyimpang yang sangat bertentangan dengan Islam". 

Mereka juga menuliskan bahwa "teknologi jaman sekarang justru menjadi sasaran hangat bagi kaum menyimpang LGBT untuk memperbesar pengikutnya" serta "LGBT merupakan ancaman bagi generasi" dan "pemerintah memiliki andil untuk menekan perkembangan kelompok ini".

Kelompok LGBT ini menerima banyak diskriminasi dari dunia nyata dan pemberitaan media pun turut serta dalam memperparah diskriminasi terhadap kelompok ini. 

Media memiliki andil yang cukup besar dalam menggiring opini publik, sehingga suatu media sudah seharusnya berhati-hati dalam menuliskan suatu berita atau artikel karena tulisan mereka akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap beberapa individu maupun kelompok. 

Salah satu contohnya adalah kelompok LGBT yang kerap kali menjadi sasaran kebencian dalam suatu pemberitaan. Dengan adanya pemberitaan negatif seperti ujaran kebencian, penolakan, diskriminasi, hingga framing terhadap kelompok LGBT akan membawa banyak kerugian untuk kelompok ini, sebab dari sistem pemerintahan, budaya, dan lingkungan masyarakat kita tidak dipersiapkan untuk kelompok yang mereka anggap berperilaku menyimpang ini. Sehingga kaum LGBT menjadi rentan terhadap berbagai bentuk kriminalisasi, kekerasan, bullying, penolakan, dan lain sebagainya.

Dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ), terdapat pasal yang berbunyi "Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani". 

Pasal ini juga mendukung pelanggaran yang dilakukan oleh Republika.co.id dalam membuat pemberitaan yang terkesan memojokkan kelompok LGBT dengan mengaitkan identitas mereka dengan agama. Bukan hanya itu, media ini juga menuliskan kalimat yang memiliki arti bahwa kelompok LGBT ini merupakan sebuah aliran sesat yang harus diberantas. Yang paling parahnya lagi adalah media ini menganggap bahwa kelompok LGBT merupakan ancaman bagi generasi milenial.

Menurut saya, pada pemberitaan media yang Republika.co.id tuliskan terhadap kelompok LGBT merupakan pemberitaan yang bias, berisikan opini dan bukannya fakta serta merupakan prasangka dari penulis itu sendiri. Padahal didalam Kode Etik Jurnalistik pada pasal satu juga menyebutkan bahwa "Wartawn Indonesia bersikap independen,menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun