Mohon tunggu...
Rizky Fachlevi
Rizky Fachlevi Mohon Tunggu... Seniman - Buruh Seni

Mahasiswa seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jalur Sunyi Mahasiswa Seni

14 Juli 2019   22:39 Diperbarui: 14 Juli 2019   22:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ditengah arus globalisasi yangsemakin menguat, muncul problematika terkaitperkembangan dunia. Problematika yang muncul ini, kemudian diselesaikan lewatjalan ilmu pengetahuan. Sejak dahulu, hadirnya ilmu pengetahuan bertujuan untukmencari tahu sebuah hal. Ilmu pengetahuan digali dan dicari tahu, tentunya jugauntuk memecahkan persoalan yang terjadi dan dialami oleh suatu kelompoktertentu.

Contoh sederhananya saja, pada zaman dahulu,ketika masyarakat primitif bermukimdisuatu daerah atau disuatu tempat. Mereka tentu mengalami berbagai macampermasalahan yang diakibatkan oleh alam. Seperti misalnya keadaan dimana gelapdatang pada malam hari, masyarakat primitif dituntut untuk memcahkan masalahnyasendiri.

Lewat pengalaman empiris, para masyarakat primitifkemudian berusaha memecahkan masalahnya lewat ilmu pengetahuan. Mereka mulaimencari tahu, bagaimana mendapatkan cahaya, untuk menerangi mereka dalamkegelapan. Kemudian ditemukan lah api sebagi sumber cahaya, untuk mengurangikegelapan di malam hari. Hasilnya, masalah kegelapan dapat diatasi karenamereka menemukan sumber cahaya.

Contohlain misalnya, ketika suatu kelompok masyarakat mulai berkembang dan bertambahbanyak, akhirnya timbul suatu kekacuan dalam masyarakat tersebut, akibat daritidak adanya pengaturan dalam masyarakat tersebut, mereka mungkinmempermasalahkan sistem kerja dalam masyarakat atau bahkan permasalahankekuasaan. Kemudian ilmu pengetahuan menemukan jalan untuk mengatur masyarakattadi, agar tidak terjadi chaos antarsesama mereka.

Begitupula dalam perkembangan dunia hari ini, ilmu pengetahuan terus berkembang, direvisi dan diproduksiuntuk menuntaskan masalah yang terjadi. Kemudian karena kompleksnyapermasalahan yang terjadi hari ini, ilmu pengetahuan juga saling bertautan untukmemecahkan masalah secara bersama-sama. Dunia terus menuntut pembaruan dalamilmu pengetahuan.

Jika kita sepakat bahwa, hakikatdari ilmu pengetahuan, ialah untuk mengetahui sesuatu hal, dan berfungsisebagai sesuatu solusi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. Maka kitasepakat pula bahwa ketika sesuatu telah diketahui dan masalah telah terpecahkanoleh ilmu pengetahuan, maka selanjutnya, kita akan menggali ilmu pengetahuanlain yang kita butuhkan.

Seperti pada hari ini, kita dihadapkan pada teknologi dan arus digital yang semakin canggih, yang merupakanbuah dari pengetahuan yang dipelajari dan dikembangkan. Seluruh dunia hari ini sedang berlomba, dalam mengembangkan teknologidigital, untuk kepentingan pembanguan dunia.

Mengacu dari hal tersebut, tentunyahari ini dunia sedang menitik beratkan ilmu pengetahuan untuk kelancaranindustri dan ekonomi, dan dalam pembanguan eknomi-industri, tentunya dunia jugadihadapkan pada masalah lingkungan, maka dari itu ilmu pengetahuan tentanglingkungan juga dibutuhkan pada hari ini.

Ketika pengetahuan dipelajari, untukkebutuhan saat ini, maka banyak ilmu pengetahuan yang ditinggalkan sementara,karena mungkin tidak memberikan kontribusi terhadap pembangunan dunia. 

Sepertiyang dilakukan oleh Bolsonaro, presiden terpilih Brazil per Januari 2019kemarin. Lewat pemerintahannya ia berencana untuk tidak lagi mendanai beberapajurusan humaniora, sosiologi, dan filsafat di universitas-universitas yang adadi Brazil.

Di indonesia sendiri, jurusan senijuga menjadi satu dari sekian banyak bidang ilmu pengetahuan, yang kurangdidukung pemerintah. Dari 34 provinsi di indonesia hanya 11 provinsi yangmemiliki kampus seni, dan 9 diantaranya adalah kampus negeri. Hal ini tentukontras dengan universitas-universitas yang berdiri di setiap provinsi, ketikadi setiap provinsi memiliki jurusan matematika, maka kita tidak bisa berharapbanyak, untuk melihat jurusan Seni Karawitan akan ada di setiap provinsi diindonesia.

Padahal dengan keberagaman budayayang ada di indonesia, potensi kesenian sangat mungkin untuk dikembangkan.Apalagi disetiap daerah memiliki perbedaan budaya, yang bisa digali kembaliuntuk meningkatkan kesenian di daerah tersebut. 

Apabila potensi budaya bisa dikonversi menjadi kesenian, maka kesenian akan berkembang. Apabila kesenianberkembang, maka kesenian juga bisa digali menjadi potensi ekonomi.

Kemudian jika kita melihat sejarahkemerdakaan indonesia atau runtuhnya Orde Baru, maka dengan mudah kita bisamenemukan andil kesenian dalam peristiwa tersebut. 

Pada proses kemerdekaanindonesia, Chairil Anwar dengan slogannya "Bung, Ayo Bung !" menjadipenyamangat para pejuang kemederkaan. Pada proses runtuhnya orde baru, Wijithukul dan puisinya, membuat pemerintahaan ketar-ketir, sampai menculik danmenghilangkannya.

Peran kesenian terhadap perkembangandan kemajuan indonesia rasanya tidak perlu diragukan lagi, potensi kesenianyang dimiliki indonesia juga sangat besar, apabila pemerintah maumengembangkanya.

Namun apa boleh buat, seni hanyalahsebuah sarana hiburan semata, hanya sebuah hobi yang tidak bisa untuk dijadikanpekerjaan, seni juga tidak bisa meningkatkan perekonomian, seni itu mudah, seniitu murah, menjadi mahasiswa seni tidak akan membuat kaya dan yang pasti jangansampai menantumu seniman, apalagi tidak seiman!

Begitulah anggapan masyarakat yangterhadap kesenian, padahal mereka tahu, betapa berjasannya seni dalamperkembangan dunia, betapa mahalnya sebuah kesenian, ketika dia bisamempengaruhi lingkungan.

Akhirnya ilmu seni tak akan berkontribusibanyak, dalam perkembangan dunia hari ini. Maka para seniman dan mahasiswa senidituntut untuk lebih meningkatkan kreatifitas, guna menghadapi pembangunandunia. 

Maka para seniman dan mahasiswa seni juga harus mandiri dan berdikariuntuk menghidupkan kesenian seorang diri. Maka para seniman dan mahasiswa seniharus menerima takdir, berada dalam jalur sunyi bernama seni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun