Mohon tunggu...
Rizky Fachlevi
Rizky Fachlevi Mohon Tunggu... Seniman - Buruh Seni

Mahasiswa seni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Vespa dan Fanatisme Politik

1 Juni 2019   01:32 Diperbarui: 1 Juni 2019   01:43 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampailah sebuah sirine berkumandang, yang membuat kegembiraan dalam hati saya. Setelah melewati perjalanan panjang dan tak ada kendala berarti dijalanan, akhirnya terbayar lunas dengan kumandang azan. 

Saya berhenti di sebuah toko kelontong, dari sana saya dilayani oleh seorang pemuda yang kira-kira seumuran dengan saya. Dia tampak ramah dengan menanyai perjalanan saya menggunakan vespa.

Sebagai seorang pejalan yang mempunyai akomodasi pas-pasan. Saya putuskan untuk membeli air mineral dan beberapa snack saja,  untuk menghemat pengeluaran. 

Ketika sedang asik makan, tiba-tiba pelayan toko tadi, menyodorkan sepiring nasi, lengkap dengan lauk pauk di dalamnya dan senyuman dari si penjaga toko.  

Setelah menandaskan sepiring nasi dan beberapa cemilan tadi, cerita kembali dilanjutkan. Ternyata beliau sendiri adalah seorang pengendara vespa yang juga baru pulang dari perantauannya. 

Inilah berkah dari ramadhan di perjalanan,  keragu-raguan saya karena takut tidak ditolong, hancur begitu saja, ketika keramahan di jalanan saya dapatkan. 

Saya yakin tidak ada politik yang memisahkan persaudaraan, setidaknya dalam hal ini, sesama pengendara vespa. 

Slogan "satu vespa, sejuta saudara" masih lekat dalam hati sanubari, pemilik kendaraan mesin kanan. 

Saya pun melanjutkan perjalanan, diiringi senyum ramah dari si penjaga toko, yang saya yakin dalam hatinya sedang mengatakan "Salam mesin kanan" 

Pelajaran berharga dalam perjalanan ini memberikan kesan, bahwa tali persaudaraan kita sesama bangsa akan tetap terjaga, selagi kita masih memiliki keyakinan. 

Akhirnya "Satu vespa, sejuta saudara" akan terus berkumandang dijalanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun