Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Si Badut

30 Mei 2022   14:24 Diperbarui: 30 Mei 2022   14:42 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Alexas_Fotos from Pixabay

Selangkah demi selangkah
Si Badut mulai tertawa
Menggerakkan mimik lucu di wajahnya
Si Badut terlihat bahagia.

Anak-anak kecil mengolok-olok tingkah konyolnya
Si Badut semakin tertawa
Orang-orang dewasa mencibir dandanan menornya
Si Badut tetap sumringah.

Sore menjelang Si Badut mulai lelah
Di lorong sepi dihapus semua riasannya
Perlahan ia duduk sambil menghitung hasil sandiwaranya
Cukup untuk bertahan sampai besok senja.

Tanpa riasan ia bukanlah Si Badut pembawa tawa
Hanya seorang manusia tanpa nama
Sedang bergulat dalam kemunafikan dunia
Biasa bersandiwara hanya untuk bertahan sesaat saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun