Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Pak Darma Berhadapan Dengan Virus Corona

14 April 2020   18:30 Diperbarui: 14 April 2020   23:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tukang cukur rambut melakukan pemotongan rambut di sebuah rumah (Foto : Gideon Budiyanto)

Tidak berapa lama kemudian, tugas Pak Darma berakhir. Ia berseri seri karena selain saya ada beberapa orang lain yang dipotong rambutnya oleh Pak Darma, tentunya dengan tetap memperhatikan social distancing. Lumayan bisa membantu sedikit untuk kebutuhan ekonomi Pak Darma.

Pak Darma adalah salah satu dari sekian banyak tukang cukur yang terkena dampak ekonomi dari wabah virus corona namun Pak Darma tidak menggerutu atau protes sana sini karena Pak Darma tahu bahwa semua merasakan dampaknya, semua merasakan susahnya.

Pak Darma tentu ingin semua ini berakhir secepat mungkin dan keadaan menjadi seperti sedia kala. Ini juga harapan dari kita semua namun harapan ini tidak akan terjadi tanpa adanya peran serta semua pihak, karena sesungguhnya kita semua adalah korban dari virus kecil yang bernama corona.

Karena jika karena virus ini kita malah saling menyalahkan, saling curiga, saling membenci, tidak peduli, bahkan merancangkan agenda tersendiri yang bisa mengancam persatuan bangsa, maka kita membiarkan rasa kemanusiaan kita juga digerogoti oleh ganasnya virus corona.

Seandainya nanti kita semua bisa tersadar, kita akan mampu membantu sesama kita yang terkena dampak virus tersebut. Mungkin kita tidak mampu membantu dengan uang kita karena kita juga terkena dampaknya tapi kita bisa membantu dengan kata kata kita, dengan semangat kita, dengan kepedulian kita.

Tidak perlu kita membeli ribuan APD ( Alat Pelindung Diri ) atau alat rapid test Covid 19 supaya terlihat kita peduli. Cukup dengan apa yang kita bisa dan mampu lakukan saat ini.

Memberi supply makanan kepada tetangga kita yang sedang mengisolasi diri, tidak menolak tenaga medis yang pulang ke rumah atau kos nya, tidak melakukan pengancaman dan protes di media sosial dengan kata kata kasar.

Memberikan kata kata kekuatan kepada mereka yang positif virus corona lewat media sosial atau seperti saya yang memanggil tukang cukur rambut ke rumah dan masih banyak lagi hal hal lain yang bisa dilakukan.

Saat ini bukan saatnya kita saling membenarkan diri dan menganggap kita yang paling terdampak dari keganasan virus ini. Sekali lagi, kita semua adalah korban. Kita harus terus bertahan dan berjuang bersama.

Ingat bahwa kejadian ini akan ditulis dalam sejarah buat anak cucu kita kelak, biarkan mereka melihat ketangguhan bangsa ini melewati masa masa kelam sehingga mereka pun juga bisa belajar bertahan dari nenek moyangnya.

Cukup sudah virus corona mengancam fisik kita, jangan sampai virus itu juga mengambil rasa kemanusiaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun