Lalu Stan Collymore, mantan penyerang The Reds periode 1995-1997, mempertanyakan jiwa kepemimpinan Henderson apakah layak menjadi pemimpin?"
Begitu juga dengan sebagian besar penggemar Liverpool mempunyai pandangan sejalan.
Melihat keraguan dan kecaman publik terhadapnya, lantas tidak membuat dirinya berkecil hati. Tahap demi tahap ia lewati dengan penuh usaha dan perjuangan.
" Teruslah bermimpi, walau kenyataannya jauh berbeda, Percayalah, lelah ini hanya sebentar saja, Jangan menyerah, walaupun tak mudah meraihnya" Kata Ipang, dalam lirik lagunya berjudul Meraih Mimpi. Tepat menggambarkan perjuangan Hendo dalam mewujudkan ekspetasi publik terhadap dirinya.
2019 menjadi puncak pertama pencapaian ayah satu anak tersebut, dengan ban kapten melingkar di lengan kirinya dan mencatatkan menit bermain penuh tanpa statistik negatif. Ia berhasil menjuarai gelaran Sepakbola prestisius Eropa (Champions League) setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 di Wanda Metropolitano. Ups udah tau tadi di atas ya. Gapapa deh. Lanjut gais.
Puncak kedua seorang Henderson hadir jumat kemarin 926/06), Liverpool resmi menjadi kampiun Liga Inggris Periode 2019/2020. Menambah kiat pembalasannya terhadap cemoohan kepadanya dahulu.
Meskipun musim ini Henderson hanya bermain 21 kali sebagai starter dan 11 kali sebagai pemain pengganti di liga. Jumlah menit bermainnya (1983) masih jauh di bawah sembilan pemain Liverpool lainnya.
Pada posisi yang serupa dengannya, Georginio Wijnaldum (2736 menit) dan Fabinho (2013) jauh lebih sering bermain daripada Henderson.
Tapi penampilannya sejauh ini dibarengi dengan statistik baik nan unik loh, antara lain; (Sumber: Wyscout)
Liverpool memiliki persentase kemenangan 80 persen di semua kompetisi ketika Henderson bermain musim ini. Catatan tersebut turun menjadi 61,5 persen saat Henderson absen.