Mohon tunggu...
Nugraha GayuA
Nugraha GayuA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Komunikasi Internasional

23 September 2018   23:46 Diperbarui: 23 September 2018   23:47 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi internasional merupakan komunikasi yang dilakukan oleh penerima pesan untuk mewakili suatu negara dalam menyampaikan pesan yang berkaitan dengan negaranya kepada penerima pesan dari negara lain. Sedangkan menurut K.S. Sitaram komunikasi internasional adalah komunikasi antar struktur-struktur politik alih-alih antar budaya-budaya individual, artinya komunikasi internasional sering dilakukan lewat para pemimpin negara atau wakil-wakil negara. Komunikasi internasional dapat dibedakan dari hubungan internasional. Hubungan internasional yang berlaku menitik beratkan pada etika internasional sebagai dasar yang menentukan moral internasional yaitu suatu sikap manusia agar selalu mengindahkan hukum internasional. Dalam sebuah bidang kajian, komunikasi internasional memfokuskan perhatian pada seluruh proses melalui data dan informasi yang mengalir melalui batas-batas negara. Pemerintah sebagai salah satu pelaku utama komunikasi internasional, kegiatan komunikasi internasional bisa berlangsung antara people to people. Adapun juga fungsi komunikasi internasional antara lain;

  • Mendinamisasikan hubungan internasional yang terjalin antara dua negara atau lebih
  • Membantu menunjang upaya-upaya pencapaian tujuan hubungan internasional dengan meningkatkan kerjasama internasional
  • Merupakan teknik untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi masing-masing negara untuk memperjuangkan pencapaian kepentingan di negara lain.

Setelah memahami mengenai pengertian komunikasi internasional ada juga perspektif komunikasi internasional yaitu. Perspektif komunikasi internasional yang pertama adalah perspektif diplomatik, yang sesuai dengan namanya berarti diplomasi yang dilakukan antar negara. Diplomasi memang bukan hal yang baru lagi dalam hubungan internasinoal atau antar negara, karena banyaknya kebutuhan kerjasama yang melibatkan satu negara dengan satu atau beberapa negara lain. Perspektif diplomatik biasanya dilakukan dalam kelompok yang berukuran kecil dan berfokus pada tingkat interpersonal, misalnya oleh masing-masing perwakilan pejabat negara yang membahas kerjasama atau menyelesaikan konflik yang terjadi. Perspektif diplomatik biasanya dilakukan untuk mempererat hubungan antar negara, memperkuat posisi negara di mata negara lain atau dunia secara global, atau bahkan memperbaiki dan meningkatkan reputasi sebuah negara. Pertemuan yang mencakup perspektif diplomatik dapat dilakukan dalam berbagai format, baik yang bersifat formal maupun semi formal. Misalnya dilakukan melalui konfrensi pers, pertemuan politik, forum besar di PBB, forum tingkat regional negara, atau yang lebih bersifat semi formal seperti perjamuan dan makan malam negara. Perspektif yang selanjutnya adalah perspektif jurnalistik, yang sesuai dengan namanya maka perspektif ini dilaksanakan melalui saluran atau channel media massa. Seperti yang telah kita ketahui bahwa arus informasi memang didominasi dan dikendalikan oleh negara-negara maju, sehingga perspektif jurnalistik yang diterapkan pun banyak dipengaruhi oleh pandangan negara maju. Bisa dikatakan bahwa negara-negara maju memiliki peran sebagai gatekeeper atau pengontrol arus informasi yang disampaikan pada jangkauan global. informasi atau data memang memiliki peranan penting hampir di seluruh lapisan kehidupan, termasuk juga pada ranah internasional atau hubungan global yang mencakup antar negara. Perspektif jurnalistik tak jarang digunakan sebagai propaganda dalam mengubah atau bahkan membuat suatu kebijakan dalam sebuah negara, dan bisa juga digunakan sebagai alat untuk memperkuat atau justru melemahkan kedudukan posisi suatu negara. Dengan kata lain, mereka yang memiliki kontrol atas arus informasi maka memiliki kontrol juga terhadap arus komunikasi yang terjadi di dunia internasional. Perspektif komunikasi internasional yang terakhir adalah perspektif propogandistik yang memiliiki sedikit kesamaan dengan perspektif jurnalistik, yaitu menggunakan kekuatan media massa. Namun perbedaannya adalah perspektif propogandistik lebih mengacu kepada penyebaran dan penanaman ide serta gagasan milik satu negara kepada masyarakat di negara lain untuk dapat mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan mereka. Propoganda ini dibuat melalui gagasan yang diberikan, peristiwa yang terjadi, atau kebijakan suatu negara yang kemudian membuat masyarakat negara lain memberikan dukungan mereka atau bahkan mengubah sikap serta cara pandangnya. Demikianlah pembahasan mengenai komunikasi internasional dan perspektif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun