Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ibu Ingin Istirahat

21 April 2017   23:51 Diperbarui: 22 April 2017   10:00 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wanto tak bisa lagi berkata-kata. Saat ibunya mengatakan ingin istirahat.

“Ibu sudah capek. Dari dulu, melulu ngurusi kamu dan adik-adikmu.”

Pagi itu, hatinya sungguh cukup tertampar dengan pernyataan ibunya. Suasana dingin yang diberi embun tersudutkan. Pukulan kata-kata ibunya berdaya kuat menghembus keademan udara pagi. Tohokan dari mulut yang kadang ia kangenin serempetannya—kadang ia undang sendiri—kini benar-benar membuatnya meriang.

Untungnya kecerahan pagi itu sedikit memberi hiburan. Cahaya yang dihempaskan Mentari dari langit cukup terang. Meski ada awan hitam di ufuk timur, tapi bulir-bulir cahaya kuasa menembus. Hingga kehadiran awan hitam itu menjadi dekorasi agung untuk keindahan pagi. Wanto coba mengelak.

“Ibu kan masih kuat,” Ia memulai. Ibunya masih mengaduk-ngaduk isi Wajan diatas tungku. “Liat aja, nasi goreng buatan ibu belum tertandingi.” Godanya.

Ibunya terus serius memainkan sendok. Sambil mengamati titik kesempurnaan masakannya. Ia tau, elakan putra sulungnya bukan badai besar yang mencengahnya istirahat. Harapannya masih terbuka.

“Ibu sudah malas membangunkanmu tiap pagi.”

“Ya, gak usah Bu. Eh, bukan pagi lo Bu, tapi subuh.”

“Ibu sudah malas mencuci bajumu.”

“Aku bisa cuci sendiri, Bu.”

“Ibu sudah malas memasak untukmu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun