Saat kecerahan bertamu di atap rumahku
di siang yang penuh gemerlap terang
tiba-tiba angin meniupkan petaka,
Dalam sekejap waktu gelegar petir mengagetkan sukma
semua penghuni kehilangan arah
Sesuai titah alami
hujan pun turun membawa badai
mengaburkan pandangan ke arah semula, atau
mungkin pelampiasan resah dari hembusan angin yang ambigu
Yang pasti!
langit tak lagi secerah waktu lalu
hingga perlu gunungan nasi agar kembali terang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!