Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Alasan Mengapa Ganja Masih Tumbuh Subur di Aceh

4 Oktober 2017   20:26 Diperbarui: 20 April 2019   19:00 88907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah ladang ganja di Aceh. CNNIndonesia.com

Konyolnya, setelah acara pelatihan itu, Pikiranmerdeka.co (11/03/2016) melansir berita yang mengagetkan, yang berjudul "Telibat Sabu, Pejabat Dispora Gayo Lues Dibekuk", hal itu membuat saya tertawa heran.

Kalau dulu, boleh lah hitamnya ekonomi sebagai dalih, seperti yang disinggung pada paragraf pertama dan kedua. Tapi sekarang? Infrastruktur sudah mulai disihir, walau pun para normalnya belum sakti madraguna, hingga karyanya masih ompong, ya wajarlah.

Namun sudah cukup banyak distributor barang yang bisa jadi sandaran ekonomi---misal bertani serai wangi yang sudah diakui bisa berpenghasilan besar, Kopi Gayo yang melegenda, bertani cabe yang kadang kita bisa mendadak jadi "orang kaya baru" dll.

Keanehan kembali muncul, sudah pula diancam dengan hukuman mati, kenapa masih saja belum berhenti? Apa karena memang sudah ingin mati? Atau, ah, ada jaminan moral keliru dari penegak hukum?

Sepertinya yang terakhir terindikasi kuat keberadaannya. Sebab, HarianAndalas.com (03/10/2017) merilis berita berjudul, "Lepaskan Napi, Penjaga LP Blangkejeren Ditangkap", di situ diterangkan kalau Petugas LP berinisial U melepaskan Seorang Napi yang baru menjalani hukuman 1,9 tahun, sedang vonis yang ditetapkan 12,3 tahun. Nahas, si Napi yang "sakti" itu kembali ditangkap karena mengedarkan ganja.

Di situ pula diterangkan, ada rumor bahwa napi mengikuti cara dedengkot korupsi Gayus Tambunan memuluskan jalan. Memberikan uang sebesar Rp. 10.000.000,00 pada petugas. Nah, kalau benar kan lumayan, mendapat uang 10 juta bisa menghabiskan gaji petugas berbulan-bulan. Uang bisa mengatur segalanya kawan.

Kalau di rumah penghukuman atau lebih ringannya pemulihan saja para algojonya merestui mereka kembali berbuat hitam, jelas saja itu menghabiskan anggaran, bukan?

Maka, kalau seandainya di Gayo Lues ganja belum juga surut saya berkeyakinan ada oknum pemerintahan yang lebih besar dan terstruktur menjadi penguat aksi yang tergabung dalam sindikat peredarannya. Titik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun