Pintar Bernarasi namun tidak Beraksi.Â
Kalau pun ada aksi hanyalah untuk sebuah ilusiÂ
Dan sensasi dengan visi-misi keuntungan diri sendiri.
Hai para penguasa, kaum nasionalis dan kaum intelekÂ
Yang menyebut diri sebagai pribadi yang agamais dan pancasilais.
Penampilanmu begitu memukau namun penuh dengan tipuan kemunafikan:
Mereka pandai berorasi dengan kata-kata indah, tapi mereka tidak melakukannya.
Mereka mengetahui hukum dengan baik, tetapi mereka tidak mempraktikkannya;
Mereka tidak menggunakan pengetahuan mereka untuk mengurangi beban yang dibebankan pada rakyatÂ
Malah hadir sebagai pemecah-belah kesatuanÂ
Mereka melakukan segala kemungkinan untuk dilihat dan dipuji dengan pakaian kemegahanÂ
Namun mengincar posisi-posisi empuk untuk menggemukkan diri.
Gelar akademik, sapaan kehormatan dan predikat lainnya
 Yang diperoleh dan dikenakan kepada merekaÂ
Hanyalah untuk menegaskan posisi otoritas dan kekuasaan merekaÂ
Dan menghantarkan pada "kesombongan sejati".
Jernihkan hati dan pikiranmu, ingatlah...
 bahwa sesungguhnya setiap orang dipanggil untuk menjadi pelayanÂ
Dengan semangat kerendahan hati.Â
Gunakan pengetahuan dan kebijaksanaanmuÂ
Untuk aksi yang solutif demi membangun kemajuan bangsa.