Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Posisi Ibuku Digeser oleh Pacarku

25 Agustus 2020   10:37 Diperbarui: 25 Agustus 2020   10:27 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya tertarik membagikan kisah ini berdasarkan pengalaman teman yang sering curhat ke saya,bagaimana dia terbuai oleh kehadiran orang-orang baru dalam hidupnya,dan berjuang untuk orang-orang yang bermulut manis didepannya dan akhirnya meninggalkan dia juga.

Teman-teman, mungkin sang ibu hanya seorang wanita biasa, wanita yang hanya bisa menumbuk padi dan menampi beras.
bahasa Indonesianya terkadang amburaduk , dari hari senin sampai hari minggu resep masakannya tetap sama, garam dan ajinomoto. 

Teman-teman, dibalik racikannya yang sederhana, sang ibu memasak dengan sepenuh hati, gratis tanpa bayar, sehat tanpa bahan kimia. Meski terkadang tanpa sengaja, hanya tersisa sedikit makanan untuknya. demi menenangkan keadaan, ia berkata, Nak, tadi ibu sudah bakar ubi di ladang. 

Keterampilannya yang hanya bisa menumpuk padi dan menampi beras tak sebanding dengan kemampuan akademis kita.tetapi jangan pernah lupa, kalau keterampilannya yang sederhana itulah yang membuatmu bisa bersekolah.

Ketika kita mendapat suatu prestasi, sang ibu tidak pernah iri. Ia akan dengan bangga menceritakannya dengan teman-temannya. Sementara, segala kelakuan kita yang buruk disimpan saja dalam hatinya dan dibawanya dalam doa.

Tetapi terkadang setelah dewasa, posisi ibu dalam hati kita digeser oleh seseorang yang baru beberapa bulan kita kenal. Kita sibuk memberi yang terbaik untuknya, hanya karna kata yang terucap "kamu cantik/ganteng" membuatmu klepek-klepek, dan lupa pada nasihat sang ibu tercinta.

Jangan sampai ketika sukses, Sang gebetanlah yang pertama, kamu ucapkan terimakasih, jgn tergoda dengan motivasi yang dirangkainya lewat pesan, atau WA. Siapa tahu, itu jiplakan.
Ucapkanlah terimakasih pada orang yang sesungguhnya.

Teman2, Rangkullah ibumu, selagi ia masih ada bersamamu, katakan padanya "terimakasih ibu" .

Sebab, tak ada lagi arti dari air mata dan semua unek-unek ketika sang ibu sudah terbaring kaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun