Cinta merupakan kebutuhan paling mendasar dalam hidup manusia. Cinta ini sangat penting karena bisa mengantarkan manusia pada kebahagiaan hidup. Thoby M. Kraeng dalam bukunya Cinta yang Memanusiakan mengatakan: "Kerinduan terdalam setiap manusia adalah untuk dicintai dan mencintai."Â
Hal ini jelas menggambarkan bahwa cinta merupakan kebutuhan paling fundamental yang ada dalam diri manusia. Sebagai manusia, siapapun pasti punya keinginan besar untuk dicintai atau mendapaatkan cinta dari orang lain juga punya dorongan untuk mencintai orang lain yang ada di sekitarnya.
Pembicaraan tentang cinta atau topik yang bertemakan cinta tidak pernah habis dibicarakan dan selalu menarik perhatian. Hal ini dikarenakan cinta mempunyai intesitas pengaruh yang sangat medalam bagi seluruh perkembangan hidup manusia.Â
Cinta selalu ada dalam bebagai pembicaraan manusia baik dalam bentuk formal atau informal. Cinta diartikan secara berbeda oleh masing-masing pribadi tergantung pengalaman masing-masing.Â
Cinta memiliki makna yang mendalam dan senantiasa berkembang dalam diri manusia. Dinamika cinta yang ada dalam diri manusia ini menyulitkan yang lain menilai apakah seseorang mencintai atau tidak.Â
Menilai seseorang apakah ia mencintai atau tidak dapat dilihat dari sikap konkret orang tersebut sebagai bentuk perwujudan dari cinta itu sendiri. Hal ini berarti cinta bukanlah sesuatu yang abstrak-spekulatif, melainkan suatu yang konkret-praktis, dapat dilihat, dialami, dan dirasakan pengaruhnya dalam kehidupan harian.
Cinta: Bentuk Aktualisasi Diri Manusia
Berbicara mengenai cinta tidak bisa terlepas dari manusia. Manusia merupakan subjek cinta. Manusia diciptakan atas dasar cinta dan dalam cinta untuk saling mencinta. Cinta menjadi bagian dari kodrat manusia. Artinya, cinta merupakan tindakan khas yang melekat pada kodrat manusia. Sebuah tindakan khas manusia yang memuat syarat tau dan mau. Hal ini berarti saya tahu dengan siapa saya harus menjalin cinta dan bagaimana saya membahagiakan orang yang saya cintai.
Manusia diciptakan untuk selalu bersama-sama atau dengan kata lain manusia tidak diciptakan untuk hidup sendiri. Manusia selalu ada dalam relasi yang korelatif atau timbal balik dengan pribadi lain yang ada di luar dirinya.Â
Hubungan timbal balik antar manusia bukanlah sesuatu yang dipaksakan. Hal ini merupakan kebutuhan paling mendasar manusia dalam mewujudkan dirinya menjadi lebih manusiawi. Contohnya ialah seorang bayi dalalm proses menjadi seoragn pribadi yang dewasa membutuhkan perhatian dan pemeliharaan dari keluarga atau lingkungan di mana ia hidup.Â
Ia membutuhkan makanan, pakaian, pendidikan untuk perkembang kepribadianya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kesendirianya manusia tidak mungkin mengalami cinta. Manusia membutuhkan orang lain. Oleh karena itu hal yang memungkinkan berseminya cinta dan yang turut menentukan kualitas cinta itu ialah interaksi dengan orang lain atau sesama di sekitar kita.