Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Anak Kecil

15 Agustus 2020   14:35 Diperbarui: 15 Agustus 2020   14:37 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah saya mengikrarkan profesi perdana tahun 2015, saya mendaapatkan tugas perutusan sebagai guru di salah satu TK milik yayasan. Dengan senag hati saya menjalankan ugas pelayanan itu kurang lebih selama 3 tahun. Banyak hal yang menarik sekaligus menantang saya lewat pekerjaan yang sedang saya geluti itu. 

Mulai dari cara saya bersikap,berbicara,bahkan menerima anak-anak  itu sebagai sahabat saya setiap harinya. idak mufah bagi saya untuk melakukan apa  yang mereka inginkan. Pada waku itu saya diangkat menjadi wali kelas B ( Pra SD), yaitu anak-anak yang berusia 5- 6 tahun. Mereka ada sekitar 25 orang untuk satu kelas.

Untuk pertama kalinya saya harus menghafal lagu anak minimal 5 lagu setiap hari. Kemudian saya harus menyiapkan bahan untuk mereka kerjakan dengan jumlah sebanyak anak yang ada di kelas saya. Selain itu saya juga harus memberikan contoh pada buku mereka,misalkan menulis dua suku kata (ma-ma) kata ini harus saya tuliskan pada baris pertama setiap buku siswa. Begitulah kira-kira persiapan saya setiap hari. 

Taman Kanak-Kanak ini memiliki kebiasaan yang sangat bagus ,yaitu setiap pagi setelah mereka tiba di sekolah maka seluruh anak wajib memberikan salam kepada semua ibu guru,begitu juga ketika pulang sekolah, selalu berdoa untuk mengawali dan mengakhiri setiap kegiatan. Pada suatu hari, Tema pelajaran kami adalah "Anggota Keluarga ". 

Maka saya menjelaskan siapa-siapa saja yang disebut sebagai  anggota keluarga. Setelah itu saya mengajak anak-anak untuk bernyanyi bersama dengan lirik " Satu-satu akau sayang ayah dan seterusnya...,Tiba- tiba seorang anak  menagis, kawan sebelah nya datang mengadu, " suster ,Diego menagis ", lalu saya menghampiri anak itu dan bertanya kepadanya," Diego kenapa menangis ? ada yang mengganggu Diego ? anak iti menggelengkan kepala nya, saya memeluknya , mengusap air matanya. saya bertanya Diego kenapa,kan tidak ada yang mengganggu ? anak itu mulai mengusap air matanya dan berhenti menangis,setelah itu dia bercerita bahwa bapaknya pergi jauh,jadi tidak ada yang menemaninya untuk bermain dirumah seperti biasanya. 

Ini merupakan salah satu contoh kecil dari sikap anak yaitu keterbukaan dan kejujurannya untuk mengungkapkan apa yang sedang ia alami. Dilain waktu juga ada pengalaman,bagaimana saya harus selalu siap ketika mereka datang meminta bantuan saya,entah itu pada jam belajar,jam bermain,juga ketika makan bersama. Kebutuhan anak-anak yang saya hadapi berbeda. 

Pertanyaannya adalah apakah saya selalu memberi apa yang mereka minta ?

Seiring berjalannya waktu ,saya hadir sebagai guru yang tugasnya ialah mengajar dan mendidik. Saya berusaha dengan berbagai cara untuk mendampingi mereka supaya mereka tau dan mengerti tentang apa yang saya ajarkan, dan mengajari mereka supaya belajar untuk mandiri.

Tentu untuk menjelaskan ,saya harus mencari kata sesederhana mungkin ,selain itu dibantu oleh gambar atau media lainnya. Intinya harus kreatif. 

Meskipun mereka tidak selalu bisa seperti apa yang saya harapkan setidaknya mereka memiliki daya juang,berusaha untuk melakukan sesuatu yang telah ditugaskan kepada mereka. Dan itulah yang membuat saya in mengajar di tempat itu,selain saya terlatih sebagai orang sabar, saya juga menjadi orang yang sayang terhadap anak-anak. 

Kepolosan, keceriaan ,keterbukaan mereka membuat saya gembira setiap hari, jiwa ke ibuan saya dituntuk pada waktu itu. Kergantungan mereka terhadap saya ,dan rasa percaya mereka terhadap saya sebagai gurunya sangat besar, dan setiap perkataan saya seluruhnya benar ditelinga mereka. Dan mereka yakin apa yang mereka minta atau keluhkan akan saya berikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun