Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukan Karena Bela Novanto, Ustad Fahri Mau Didongkel? dan Misteriusnya Munas 4 PKS

13 Januari 2016   12:39 Diperbarui: 13 Januari 2016   20:00 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benarkah Ustad Fahri Hamzah bakal didongkel dari kursi wakil ketua DPR yang didudukinya gegara pembelaannya kepada Setya Novanto dalam kasus “Papa Minta Saham”?

Memang benar pemberitaan tentang pencopotan Ustad Fahri santer diulas di mana-mana setelah Novanto menundurkan diri dari Ketua DPR. Kemudian diberitakan juga tentang pengakuan Jubir PKS Ustad Mardani Ali Sera yang mengatakan kalau sebagian kader PKS mendorong pencopotan Ustad Fahri lantaran pembelaannya kepada Setya.

Alasan pencopotan Ustad Fahri yang dikaitkan dengan pembelaannya kepada Novanto menjadi lebih kuat jika mengacu pada sikap DPP PKS yang justru mendukung Sudirman Said melaporkan Setya ke MKD.

Jadi, dengan kata lain, Ustad Fahri terancam dipecat gegara membangkang terhadap keputusan partainya.

Benarkah demikian?

Jika ingatan kita dilempar sedikit ke belakang, ternyata isu pencopotan Ustad Fahri sudah ramai dihembuskan pasca Munas 4 PKS yang digelar pada 14-15 September 2015. Sedangkan kasus “Papa Minta Saham” baru ramai setelah Sudirman melaporkan Novanto ke MKD pada 16 November 2015.

Dengan demikian, alasan pencopotan Ustad Fahri yang dikaitkan kasus “Papa Minta Saham” patut dipertanyakan.

Lantas, apa kira-kira yang terjadi dengan Ustad Fahri sampai mau didongkel dari kursinya?

Pertengahan September 2015, atau tepatnya setelah Munas 4 PKS, media menulis tentang pembersihan loyalis Ustad Anis Matta.

Isu bersih-bersih loyalis Ustad Anis ini sempat ditanyakan oleh media kepada para petinggi PKS. Tetapi, semua menyangkalnya. Bahkan, Ustad Fahri sendiri menepis isu tersebut. Tetapi, kesan adanya operasi bersih-bersih itu terasa jika melihat gelaran Munas 4 yang tertutup. Tertutupnya Munas 4 ini membuahkan pertanyaan, apa yang sesungguhnya terjadi pada saat itu?

Bisa dikatakan, Munas 4 PKS ini sangat misterius. Media tidak diberi akses peliputan jalannya munas. Karenanya publik tidak tahu suasana atau situasi yang berlangsung ketika itu. Lewat media, publik hanya mengetahui “kulit luar” dari Munas 4. Bagaimana proses pemilihan atau penunjukan pengurus partau tidak ada yang memberitakannya, termasuk media yang dikelola oleh kader dakwah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun