Gatot Swandito
No. peserta: selanjutnya
Andai aku admin, pasti aku mikir andai aku kompasianer. Tapi, kompasianer di sini yang non-admin. Kan Kang Pepih yang boss admin juga kompasianer. Begitu juga dengan admin-admin lainnya.
Kalau jadi Kompasianer, pastinya aku galau begitu mendengar ada akun yang bisa dijebol. Lha, kalau ada satu akun yang dijebol, pastinya akun-akun yang lainnya pun bisa dijebol. Padahal, sebagai Kompasianer aku sering ngobrol dengan teman-teman lainnya lewat fitur obrolan. Lewat fitur itu tidak jarang para K-er  saling tukar informasi yang bersifat pribadi. Terus kalau akun kita juga dijebol. Tepok pantat saja.
Masalahnya lagi, di satu sisi admin menghimbau para K-er untuk memverifikasi akunnya. Tentu saja dengan ID asli. Sebagai pemanis admin bilang kalau identitas K-er akan dirahasiakan. Tapi, kalau Kompasiana benar-benar bisa dijebol, berarti ID para K-er bisa bocor. Artinya, pemanis rayuan admin itu bisa dibilang gombal belaka.
Sebagai kompasianer, aku tahu banyak teman yang sama sekali tidak percaya. Aku sendiri termasuk yang tidak percaya. Buatku, itu cuma aksi ngibul kombang kampul saja. Apalagi, dari berbagai ini dan itu yang aku perhatikan banyak sekali kejanggalan yang berserakan di sana sini. Tetapi, bagaimana pun tidak sedikit teman yang mempercayai adanya pembobolan K tersebut. Mereka yang percaya bilang, kalau memang tidak ada pembobolan, kenapa admin diam saja? Apa yang ditakutkan admin?
Wajar saja kalau ada sejumlah K-er yang percaya. Bukankah sekitar 3 tahun yang lalu akun Raiso juga pernah membobol K. Waktu itu Raiso masuk ke beberapa akun-akun, termasuk akun Elde. Untung saja waktu itu Jati Kumoro belum masuk K. Coba kalau sudah, ketahuan kalau Elde dan Jati punya hubungan khusus sebagai kakak dan adik kelas.
Begitu yang admin pikirkan kalau memposisikan diri sebagai K-er. Dan itu baru soal isu pembobolan, belum lagi yang lainnya. Tidak masalah, yang penting hatinya. Tapi, biar pun yang penting hatinya, ada satu yang dirasa berbeda. Dulu, sebelum ini, setiap ada tulisan tentang IT yang bermasalah, si admin IT langsung nongol lalu memberi komentar. Tidak jarang si admin memberi email-nya untuk komunikasi lebih jauh. Nah, yang sekarang kok cuek bebek.
Terus apa lagi? Sudah begitu saja. Soalnya susah juga mikir jadi admin yang mikir jadi K-er.