Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Terinspirasi "KKN di Desa Penari", Ini yang Bisa Dilakukan Kominfo

30 Mei 2022   19:10 Diperbarui: 30 Mei 2022   19:47 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"KKN di Desa Penari" disebut-sebut sebagai film yang telah ditonton oleh lebih dari 6 juta orang. Film bergenre horor yang disutradarai oleh Awi Suryadi ini mengambil tema aktivitas KKN (Kuliah Kerja Nyata) sekelompok mahasiswa di sebuah desa bernama Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada 2008.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) sendiri merupakan bentuk kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Program yang dimulai pada 1971 ini biasanya bertempat di daerah setingkat desa dan dilangsungkan antara satu sampai dua bulan.

Terinspirasi dari "KKN di Desa Penari" inilah lahir sebuah gagasan yang mengaitkan program KKN mahasiswa dengan program peningkatan kecakapan digital yang tengah digencarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan ruang digital menjadi peluang bagi  masyarakat untuk meningkatkan produktifitas. Meski demikian, Menkominfo mengakui ruang digital kerap disalahgunakan. Oleh karena itu, Pemerintah melakukan penegakan hukum dengan mengutamakan pendekatan restorative justice serta peningkatan kecakapan digital.

Baru Seperempat UMKM yang sudah Go Digital, KKN Mahasiswa bisa Dimanfaatkan

Pada 23 November 2021, dalam Ngobral Series Day 1 oleh ISED tentang Cakap Digital, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan kementerian yang dipimpinnya telah mengambil inisiatif dengan menghadirkan program-program kecakapan digital dari tingkat dasar, menengah dan atas.

"Ruang digital menuntut kita supaya cakap digital, tapi faktanya kita punya tantangan yang besar terkait dengan kecakapan digital itu tersendiri. Di tingkat dasar misalnya kami menyiapkan empat kurikulum khusus diantaranya digital skills, digital ethich, digital safety dan digital culture. Digital ethics ini nanti yang berkaitan dengan hoaks, misinformasi dan disinformasi," papar Johnny sebagaimana dikutip oleh Kominfo.go.id.

Ditambahkan pula oleh Menkominfo Johnny G Plate bahwa kecakapan digital tingkat dasar tersebut dibangun melalui Gerakan Nasional Literasi Digital yang menjangkau masyarakat di seluruh tanah air. Tahun 2021, Melalui program ini Kominfo melakukan kegiatan basic digital skills atau literasi digital yang menargetkan 12,5 juta rakyat di seluruh Indonesia. 

"Ini juga untuk mendorong agar rakyat, ibu-ibu, oma-oma, tante-tante, om-om di kampung-kampung yang bergerak di bidang UMKM dan ultra mikro serta artisan bisa digitally onboarding, bisa ikut bermigrasi untuk menjadi UMKM, ultra mikro digital," tambah Menkominfo Johnny G Plate.

Sebagaimana data Badan Pusat Statistik, saat ini ada tercatat sekitar 64 juta UMKM di seluruh Indonesia. Namun, sebagai kontributor 60% dari GDP nasional, baru sekitar 15 juta UMKM yang sudah onboarding atau go digital. Johnny Plate pun mengharapkan sampai 2024 setengah dari UMKM sudah digital onboarding dan scale up.

Untuk mencapai target yang sudah dicanangkannya tersebut, Menkominfo Johnny G Plate bisa memanfaatkan program KKN yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi. Upaya ini pastinya mudah direalisasikan mengingat Kominfo memiliki kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam menyiapkan kebutuhan talenta digital tingkat menengah melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun