Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

HUT Ke-76 TNI: Pasukan Drone MQ-9 Reaper Incar Indonesia, Menkominfo Johnny Plate Siapkan Satelit SATRIA

6 Oktober 2021   11:11 Diperbarui: 6 Oktober 2021   11:48 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MQ-9 Reaper (Sumber DW.com)

Badge Agile Reaper 2020 (Sumber SCMP.com)
Badge Agile Reaper 2020 (Sumber SCMP.com)

Menariknya, papa badge hanya tergambar siluet mirip peta China dan Indonesia. Sementara, siluet yang mirip peta negara-negara lainnya yang secara geografis berada di antara China dan Indonesia, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina tidak tergambar.

Adanya siluet mirip peta Indonesia pada badge tentara AS merupakan isyarat bahwa Amerika Serikat memandang Indonesia sebagai sekutu China. 

Pandangan AS tentang posisi Indonesia dalam geopolitik, khususnya kawasan Laut China Selatan, dikuatkan juga dengan keluarnya laporan tahunan dari Departemen Pertahanan ke Kongres, yang berjudul "Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan Republik Rakyat China 2020".

Dalam laporan itu, AS menyebut China menargetkan sejumlah negara di dunia sebagai tempat membangun pangkalan militer. Dan, salah satu negara yang disebutkan dalam laporan itu adalah Indonesia.

Hubungan Indonesia dengan AS pun merenggang. Kerenggangan ini ditandai dengan tidak dikunjunginya Indonesia dalam lawatan ke Asia Wapres AS Kamala Harris.  

Belakangan, pasca berdirinya AUKUS (pakta pertahanan yang beranggotakan Australia, Inggris, dan Amerika Serikat) pada 15 September 2021, pandangan Indonesia sebagai negara yang pro-China semakin menguat.

Dalam situasi yang tidak mengenakkan bagi Indonesia itu, pada 18 September 2021, media Australia SkyNews mengedarkan rumor yang mengatakan Presiden Indonesia menolak kunjungan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. 

Morrison yang tengah mengunjungi Washington, menurut rumor SkyNews, berencana mampir ke Jakarta, Namun, PM Australia itu terpaksa membatalkannya karena Jokowi memiliki jadwal kunjungan ke luar Jakarta.

Meski rumor tersebut telah dibantah oleh Kementerian Luar Negeri RI, namun stigma Indonesia sebagai negara pro-Beijing tetap menguat. Terlebih setelah media Australian lainnya, ABC, memberitakan tentang pembicaraan Morrison-Jokowi. Menurut ABC, Australia tetap akan mempertahankan kewajibannya berdasarkan perjanjian non-proliferasi nuklir (NPT) dan AUKUS akan berkontribusi pada stabilitas dan keseimbangan strategis di wilayah.

Tak ayal lagi, posisi Indonesia saat ini berada di tengah-tengah negara-negara yang memiliki senjata nuklir. Dari Barat, ada India dan Pakistan. Dari utara, ada China dan Korea Utara. Sementara dari selatan ada Australia dengan AUKUS-nya.

Tingkatkan Kekuatan Militer RI. Kemkominfo Siapkan Satria

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun