Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kode "Vault 7": Menkominfo Johnny Plate Pastinya Tahu bila Data Rentan Bocor begitu Di-Enter

1 Juli 2021   11:10 Diperbarui: 1 Juli 2021   11:12 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: itpro.co.id) 

Kebocoran data masih menjadi isu yang menarik dalam beberapa minggu terakhir. Menurut catatan Menkominfo Johnny G. Plate dalam tiga tahun terakhir ada 29 institusi yang mengalami kebocoran data.

"Tahun 2019 ada tiga, tahun 2020 ada 20, dan tahun ini ada enam lembaga, termasuk BPJS," ujar Johnny Plate saat diwawancarai Akbar Faizal dalam "Akbar Faizal Uncensored "yang diunggah pada Selasa, 22 Juni 2021. 

Dari 29 institusi yang mendapat serangan tersebut,  21 di antaranya sudah diselesaikan Kominfo melalui berbagai rekomendasi, termasuk peningkatan kualitas teknologi keamanan, tata kelolanya, dan peningkatan talenta SDM yang melakukan tata kelola data di lembaga terkait.

Dalam wawancara itu juga Johnny Plate menjelaskan dua penyebab kebocoran data. Menurut Menkominfo, kebocoran data terjadi karena teknologi sistem keamanan yang rentan diterobos atau ada kerja sama dengan orang dalam lembaga tersebut.

Masih menurut Menkominfo, setelah dilakukan penelusuran, Kemkominfo menemukan ada perusahaan pengelola data yang tidak jelas. Misalnya, perusahaan BankFiles yang mengelola 1 juta data BPJS.  Atas penemuan itu, Johnny mengambil langkah pemutusan akses. 

Diketahui juga bila pengelola data yang tidak jelas tersebut memanfaatkan aplikasi yang menggunakan tautan untuk mengunduh data pribadi. Selanjutnya, data tersebut dijual dengan harga yang murah. Karena itu, Indonesia butuh legislasi primer yang melakukan perlindungan terhadap data pribadi masyarakat, dengan semua sanksinya. 

"Karena data pribadi ini adalah masa depan suatu bangsa dan resiliensi suatu bangsa,"  tegas Menkominfo Johnny Plate.

Data sudah Bocor begitu Tekan "Enter"

Pada 8 Maret 2017, sejumlah media memberitakan informasi rahasia yang dibocorkan oleh situs WikiLeaks. Menurut informasi tersebut, 85 persen ponsel pintar yang beredar telah dimanfaatkan oleh CIA untuk mengumpulkan informasi intelijen. Untuk aktivitas intelijennya ini, CIA menggunakan kode rahasia "Vault 7"

Menurut situs yang didirikan oleh Julian Assange ini, peretasan dilakukan dengan memanfaatkan celah keamanan yang ada pada sistem operasi Android. Melalui celah itulah CIA dapat mengakses pesan suara maupun pesan tertulis dari berbagai jejaring sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun