Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

(Skandal Jiwasraya) Erick Thohir Bakal Usik Bakrie Group?

23 Juli 2020   12:26 Diperbarui: 23 Juli 2020   12:22 2956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erick Thohir (Sumber: Kompas.com)

Ada yang menarik dari berita kawat rahasia yang dikirim Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia kepada Central Intelligence Agency, Secretary of Defense, Secretary of State, The Association of Southeast Asian Nations, United States Pacific Command, National Security Council, dan sejumlah kedutaan besar AS di Australia, China, India, Japan, New Zealand Wellington, dan Papua New Guinea.

Bakrie, dalam berita kawat berjudul A CABINET OF ONE -- INDONESIA'S FIRST LADY EXPANDS HER INFLUENCE tertanggal 17 Oktober 2007 itu dirumorkan gencar mendekati Ibu Negara Ani Yudhoyono selama 2006.

Informasi rahasia yang dikirimkan oleh Kedubes AS itu bersumber dari Dadan Irawan yang menjadi sumber informasi berita kawat tersebut menceritakan tentang hubungan Ical dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono. 

"After the President demoted Bakrie from his perch atop the Coordinating Ministry for the Economy in late 2005, Bakrie immediately launched a charm offensive on the First Lady to try and work his way back into the President's good graces." tulis telegram tersebut.

Informasi yang bersumber dari Dadan Irawan itu juga mengungkapkan, " "If Bakrie's approach represents the model blueprint for managing relations with the First Lady, Vice President Kalla's frosty association with Ibu Ani undoubtedly sits at the other end of the spectrum."

Faktanya kemudian, koalisi SBY dan Jusuf Kalla berakhir saat Pilpres 2009. SBY memilih Boediono sebagai calon wakilnya. Sementara JK nyapres dengan menggaet Wiranto sebagai pendampingnya.

Di samping itu, Bakrie juga ditengarai bersama-sama dua elit Golkar lainnya, Agung Laksono dan Akbar Tanjung menjegal pencapresan JK. Ketiganya bergerilya menggalang dukungan dari kader-kader muda Golkar.

Meski mengelak dituding melakukan penggembosan terhadap JK, ketiga senior partai beringin yang dikenal dengan sebutan Trio Alpha itu berhasil merusak konsentrasi kampanye JK. Ketiganya berdalih konsolidasi partai tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bila Munas Golkar dipercepat atau Munaslub Golkar dilakukan.

Sosok Bakrie memang mendapat perhatian Amerika Serikat. Dalam telegram berjudul "THE BAKRIE GROUP: BUMI SHARE PRICE PLUNGES AS TRADING RESUMES" yang dikirim pada 13 November 2008. mengungkap perdebatan soal gonjang-ganjing perdagangan saham BUMI yang dimiliki Bakrie Group.

Dengan berlabel "SENSITIVE", berita kawat itu mengungkapkan adanya pejabat lebih senior dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berhasil mempengaruhi kebijakan pemerintah SBY terkait pencabutan penangguhan perdagangan saham BUMI.   

Pencabutan tersebut penangguhan itu bukan saja menunjukkan pemerintah lebih memilih mempertahankan nilai aset grup Bakrie, tetapi juga membuktikan ketidakberdayaan pemerintah SBY dalam kekuatan jaringan lobi Bakrie. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun