Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

(Skandal Jiwasraya) Erick Thohir Bakal Usik Bakrie Group?

23 Juli 2020   12:26 Diperbarui: 23 Juli 2020   12:22 2956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erick Thohir (Sumber: Kompas.com)

Lewat panggung barunya itu, Erick Thohir bakal lebih dikenal. Tingkat popularitasnya bakal ikut meroket, Selanjutnya, tinggal strategi Erick dan timnya untuk mengonversikan popularitas menjadi elektabilitas.

Sebenarnya, persiapan Erick Thohir untuk nyapres dalam Pilpres 2024 bukan saja bisa terbaca dari rentetan deklarasi dukungan pencapresannya, tetapi juga dari keputusan-keputusan yang diambil Erick dari kantornya di Jl. Medan Merdeka Selatan No.13.

Belum genap sebulan dilantik sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir sudah memancing kontroversi lewat pengangkat Basuki Tjahaja Purnama sebagai salah satu Komisaris Utama PT Pertamina. 

Para pendukung Ahok mendukung keputusan Erick tersebut. Sebaliknya, lawan-lawan politik Jokowi menentangnya. Namun, penolakan tersebut diredam Erick. Seperti yang diungkap Adian Napitupulu dalam program Satu Meja: The Forum yang ditayangkan Kompas TV pada 24 Juni 2020, Erick mengambil lawan-lawan politik Jokowi untuk menempati jabatan-jabatan penting di BUMN.

Selanjutnya, Erick melanjutkan langkahnya dengan mendudukkan purnawirawan TNI-Polri di kursi-kursi strategis BUMN. Belum cukup sampai di situ, pada awal Juli 2020, Erick merekrut sejumlah perwira aktif TNI-Polri untuk mengisi posisi-posisi penting BUMN. 

Hanya ada satu kata kunci untuk memotret deretan langkah yang diambil Erick Thohir tersebut: Jaringan.

Ini yang Bikin Erick Thohir Tak Kan Usik Bakrie

Sebagai mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019, Erick Thohir tahu persis bila jaringan merupakan salah satu faktor penting dalam ajang perebutan suara rakyat. Pasalnya, dari jaringanlah suara rakyat dapat meraup.

Untuk menambah serta melebarkan jaringan, Erick pastinya memegang teguh petuah "satu musuh sudah terlalu banyak, seribu teman masih kurang." Lantaran itulah Erick tidak akan membuka fron dengan melawan tokoh-tokoh yang memiliki massa atau pengaruh. Salah satu tokoh tersebut adalah Aburizal Bakrie.

Dalam peta politik nasional Bakrie bukan orang sembarangan. Boss kelompok usaha Bakrie Group ini termasuk dalam politisi kelas 1. Selain pernah menjabat Ketua Umum Golkar, Bakrie juga pernah mencicipi kursi Menko Kesra dalam periode pertama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selanjutnya, pada 2010, SBY mendapuk Bakrie sebagai ketua harian sekretariat bersama partai-partai anggota koalisi pemerintahan.

Tetapi, sepak terjang Bakrie bukan hanya bisa dibaca dari posisi-posisi penting dan strategis yang pernah dan sedang didudukinya, Bakrie justru lebih menunjutkan pengaruh dan kekuatannya ketika ia tidak sedang menguasai "bola".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun