Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Harus Jadi "Petruk" Sebelum Putuskan Lockdown, Bukan "Bima"

17 Maret 2020   18:23 Diperbarui: 17 Maret 2020   18:35 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagelaran wayang kulit "Petruk Dadi Ratu" (Sumber: Tirto.id)

Sampai 16 Maret 2020 pukul 16.00 CET, tercatat terdapat 134 kasus corona atau Convid-19 di Indonesia yang telah dikonfirmasi World Health Organization (WHO). Dari 134 kasus itu, 4 orang meninggal dunia (WHO masih mencatat 4 orang, belum 5 orang seperti yang diberitakan media tanah air.

Prediksi Puncak Corona Jatuh pada Ramadhan, BIN Tidak Pojokan Islam

Sementara itu, menurut pemodelan Badan Intelijen Negara (BIN), masa puncak penyebaran corona di Indonesia diperkirakan jatuh setelah 60-80 hari sejak kasus pertama terkonfirmasi atau pada Mei 2020. Pemodelan BIN yang disampaikan pada 13 Maret 2020 ini merujuk pada pemodelan yang digunakan China dan Inggris.

"Tujuannya bukan menebar kepanikan, tapi supaya pemerintah bisa sigap dalam menangani virus ini. Jika pemerintah melakukan persiapan yang optimal, tentu bisa menekan angka infeksi virus corona, sehingga nanti grafik yang kita siapkan tidak akan mencapai puncak, tentunya skema yang dibuat untuk mencegah ini," papar Deputi V BIN Afini Boer sebagaimana dikutip CNNIndonesia.com.

Dalam diskusi 'Bersatu Melawan Corona' di Little League, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Afini tidak mengungkapkan jumlah penduduk Indonesia yang terinfeksi corona. Apakah ribuan, belasan ribu, atau bahkan lebih dari itu.

Pada masa puncak penyebaran corona di China yang jatuh pada 12 Februari 2020, WHO mencatat 15.2 ribu kasus. Itali, menurut catatan terakhir WHO, mengalami lonjakan pada 15 Maret dengan 3.6 ribu kasus dari yang semula 121 kasus pada 22 Februari 2020.

Foto layar laman WHO *Sumber: dok.pri)
Foto layar laman WHO *Sumber: dok.pri)

Seperti Itali, Iran juga mengalaminya pada 12 Maret dengan 2.4 kasus dan kembali meningkat pada 15 Maret dengan 2.3 kasus. Sementara, jumlah terpapar corona di Korea Selatan sempat melonjak papa 28 Februari dengan 813 kasus sebelum kemudian terus menurun sampai angka 74 kasus pada 15 Maret 2020.

Masih dari laman WHO di sebagian negara, jumlah kasus corona terus meningkat, bahkan melonjak. Perancis yang mengawalinya dengan 5 kasus pada 25 Februari 2020 meningkat pesat menjadi 911 kasus pada 15 Maret 2020. Begitu juga dengan Amerika Serikat. Di negara adidaya yang mencatatkan pertama kali temuannya pada 21 Februari dengan 20 kasus ini, jumlah penduduk yang terpapar corona meningkat menjadi 414 orang pada 13 Maret 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun