Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Enzo Allie Bukan "Jack Barsky" HTI

10 Agustus 2019   11:46 Diperbarui: 13 Agustus 2019   13:32 4260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Kompas TV

Bisa dibilang, Enzo dan ibunya adalah korban-korban dari kelihaian HTI dalam membalikkan wujud topengnya dari yang semula anti-nasionalisme menjadi pro-nasionalisme.

Jika memperhatikan media sosial, Enzo Allie dan ibunya ini hanya dua dari sekian banyak korban siasat HTI lainnya. Ada banyak netijen yang mendukung HTI sekaligus juga mencintai NKRI. Mereka ini adalah kelompok netijen yang tidak tahu atau ada juga yang tidak mau tahu jika HTI sejatinya anti-NKRI.

Kelompok masyarakat ini menganggap HTI sebagai gerakan dakwah dan kain hitam bertuliskan kalimat tauhid sebagai bendera tauhid. Mereka sama sekali tidak menyadari atau tidak mau menerima jika HTI adalah partai politik dan kain hitam bertuliskan kalimat tauhid adalah bendera partainya.

Parahnya lagi, paham HTI ini jjustru dipropagandakan oleh guru kepada murid-muridnya. Akibatnya, paham HTI ini menjadi lebih capat menyebar sekaligus juga tertanam dalam.

Sikap Menhan Soal Enzo Sangat Tepat
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta TNI langsung memberhentikan Enzo Allie jika ia terbukti pendukung HTI.

"Kalau benar (simpatisan HTI), saya suruh berhentiin," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada 7 Agustus 2019 sebagaimana yang dikutip Kompas.com.

Enzo memang pendukung HTI. Tetapi, Enzo bukan anggota HTI. Dukungan Enzo kepada ormas berbendera hitam bertulisakn kalimat tauhid tersebut lantaran pemuda kelahiran Perancis ini tidak mengetahui HTI yang sebenarnya. Enzo, seperti jutaan anak bangsa lainnya adalah korban pemngelabuhan HTI. Sekalipun demikian, TNI tidak bisa mempertahankan Enzo.

Ada dua alasan. Pertama, menyangkut masa depan Enzo Allie di TNI. Foto-foto yang diunggah Enzo dan ibunya, sekalipun sudah dihapus, masih bisa dimanfaatkan untuk merintangi di TNI.

Kedua, belum tentu TNI dapat mencuci bersih otak Enzo Allie dari paham-paham yang sudah tertanam selama sekian tahun terakhir. Enzo dan juga korban-korban doktrin HTI lainnya, menutup mata pada kebenaran tentang HTI yang dilarang di sejumlah negara mayoritas muslim.

Mereka ini pun menutup mata pada fakta tentang propaganda HTI yang berhasil menghancurluluhlantakkan Libya dan Suriah. Mereka tidak menerima fakta yang menyebut aparat keamanan Palestina menangkapi aktivis Hizbut Tahrir yang ingin sholat eid berjamaah.

Dan, bagi Enzo dan jutaan anak ibu Pertiwi lainnya, HTI adalah Islam itu sendiri, anggota HTI adalah pejuang Islam, dan lain sebagainya. Dengan dokrin ini, HTI mampu menggerakkan militansi anggota dan simpatisannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun