"Dugaan kecurangan kembali terjadi di Tempat Pemungutan Suara atau TPS 30, Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Di sana, Prabowo Subianto mendapatkan 148 suara, dan Jokowi 63 suara. Tapi kemudian, di web KPU tertulis 01 mendapat 211 suara, sedangkan 02 hanya 3 suara."
Itulah yang dipublikasikan Viva.co.id dalam berita yang diberi judul "Sadis, Suara Prabowo di TPS Depok 148 Ditulis cuma 3".
Dari rentetan kalimat yang dipublikasikan dalam berita tersebut, sangat jelas jika Viva.co.id melakukan pembentukan opini bila perbedaan angka tersebut sebagai bentuk kecurangan yang dilakukan demi memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
Sekali lagi, pembentukan opini, bukan lagi sekadar penggiringan opini.
Dan sangat jelas bila pasangan Jokowi-Ma'ruf sangat dirugikan oleh sejumlah oknum petugas KPU yang diduga dengan sengaja mengubah angka saat proses penginputan data.
Lantas, apa tujuan dari pengubahan angka-angka tersebut.
Pastinya, pengubahan angka tersebut ditujukan untuk mendelegitimasi Pilpres 2019 yang ujung-ujungnya mendelegitimasi kemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Kemudian, apakah pengubahan angka-angka tersebut dimaksudkan untuk memicu chaos?
Pertanyaan inilah yang wajib segera diungkap oleh pihak yang berwajib.