Jadi, untuk sekadar memprediksi situasi ala analisa badan intelijen, penulis Kompasiana pun sanggup melakukannya, apalagi bagi sejumlah orang yang bekerja di badan intelejen yang memang terdidik dan berpengalaman dalam melakukannya.
Karenanya, bukan saja lantaran Prabowo salah dalam menangkap maksud Jokowi saat debat Pilpres 2019, tetapi juga sangat menggelikan jika Ketua Umum Partai Gerindra ini meragukan hasil analisa intelijen tentang tidak adanya ancaman invasi dari negara lain. Apalagi jika membaca rentang waktunya, yaitu 20 tahun, yang pastinya merupakan hasil olahan bahan-bahan keterangan yang sudah dimatangkan sebelum disajikan kepada presiden.